Biofisika: Warna Pelangi dalam Tubuh Manusia

waktu baca 2 menit
Minggu, 6 Mar 2011 06:57 0 5366 Mh Badrut Tamam
Dalam ilmu fisika, sinar yang nampak oleh mata adalah sinar putih. Newton menemukan sinar putih pada cahaya matahari memiliki spektrum bias 7 warna, yakni merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu yang sering kali disingkat menjadi me-ji-ku-hi-bi-ni-u (gambar 1). Warna tersebut dapat kita lihat ketika ada pelangi atau sinar putih yang dibiaskan melalui kaca prisma.


Gambar 1. Spektrum sinar putih.

Warna-warna pelangi tersebut juga dapat kita jumpai pada tubuh manusia. Ketujuh warna tersebut berasal dari 7 titik cakra yang ada di sepanjang tulang belakang manusia(gambar 2). Chakra adalah pusat pusaran pintu masuknya energi yang berfungsi menyerap energi prana. Pusaran cakra memiliki bentuk yang berbeda yang dapat dibedakan berdasarkan kelopaknya (gambar 3). Gelombang elektromagnetik yang dilalui oleh cakra tersebut akan menghasilkan warna aura yang berpendar disekitar tubuh. Di pusat-pusat energi inilah, pikiran dan perasaan pertama kali berperan secara langsung mempengaruhi dan mengatur seluruh fungsi tubuh.

Gambar 2. Posisi 7 titik cakra di sepanjang tulang belakang

Gambar 3. Bentuk 7 cakra dalam tubuh manusia

Ketika energi-energi dalam cakra mengalir bebas dan terbuka, seseorang menciptakan suatu keadaan seimbang dan sehat dalam sistem tubuhnya. Ketika semua warna bervibrasi menurut frekuensinya yang sempurna, maka aura menjadi cahaya putih yang merupakan penggabungan dari tujuh warna. Cahaya ini beradiasi dari inti kristal atau inti diri seseorang.

Adapun identitas 7 cakra adalah sebagai berikut:

  1. Cakra Dasar/Akar (Warna: Merah)
  2. Cakra Abdominal (Warna: Jingga)
  3. Cakra Solar Plexus (Warna: Kuning)
  4. Cakra Jantung/Green Heart (Warna: Hijau)
  5. Cakra Tenggorokan (Warna: Biru)
  6. Cakra Mata ketiga/Ajna (Warna: Nila)
  7. Cakra Mahkota/Ubun-ubun (Warna: Ungu)

Mh Badrut Tamam

Mh Badrut Tamam

Lecturer
Science Communicator
Governing Board of Generasi Biologi Indonesia Foundation

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Arsip

Kategori

Kategori

Arsip

LAINNYA
x