Kemudian apa kaitannya frekuensi suatu bunyi atau suara dengan masalah pengobatan? Yang jelas tanpa disadari kita sering menggunakannya tanpa kita sadari. Misalnya ketika kita sakit kepala atau sedang tidak enak badan kemudian mendengarkan suara musik relaksasi atau mendengar suara alam, maka terkadang kita akan segera pulih. Penjelasan seperti ini sering digunakan digunakan oleh dokter dengan menggunakan gelombang elektrik untuk penyembuhan pasien dengan tingkat kesembuhan yang tinggi.
Berawal dari konsep pecahnya gelas anggur tersebut, dr. Royal Rife menerapkan praktik pengobatannya. Dia meneliti dan mempelajari mikroorganisme dan menemukan bahwa virus dan bakteri memiliki frekuensi getaran yang berbeda-beda. dr. Royal Rife menggunakan gelombang turun-naik secara konstan (oscillator waves) dengan kecepatan tinggi dari frekuensi tertentu, alat yang digunakan disebut Mortal Oscillator Rate (MOR). Alat ini ternyata tidak sampai mematikan sel tubuh manusia, hal ini dikarenakan sel tubuh manusia jauh lebih kuat dan tahan dibandingkan dengan mikroba tersebut. Tidak puas dengan mikroba jahat, dr. Royal Rife mencoba terhadap pasien kanker. 14 dari 16 pasien yang rawatnya dinyatakan sembuh. Sungguh luar biasa penemuan ini, namun sayangnya semua perlengkapan dan hasil penelitiannya disita dan beberapa dihancurkan oleh pemerintah karena penelitiannya dilakukan secara diam-diam.
Leave a Reply