Pengertian kingdom plantae adalah kelompok taksa dunia tumbuhan. Ciri-ciri umum kingdom plantae adalah bersifat uniseluler maupun multiseluler, memiliki inti sel (eukariotik), memiliki dinding sel selulosa, memiliki klorofil, dan autotrof fotosintetik. Sel tumbuhan menyimpan kelebihan karbohidratnya dalam bentuk pati/amilum.
Ciri-ciri kingdom plantae yang lain adalah memiliki pergiliran keturunan dalam siklus hidupnya yang disebut metagenesis. Metagenesis pada kingdom plantae adalah siklus hidup suatu tumbuhan yang menampilkan suatu pergiliran generasi. Siklus tersebut tersusun dari generasi gametofit yang merupakan individu multiseluler menghasilkan gamet haploid serta generasi sporofit yang merupakan individu multiseluler yang menghasilkan spora yang dihasilkan oleh sel penghasil spora (sel sporogenik).
Alur dari siklus tersebut dimulai ketika fase gametofit menhasilkan gamet jantan dan betina kemudian terjadi fertilisasi membentuk zigot dan selanjutnya menjadi embrio. Perkembangan selanjutnya embrio menjadi tumbuhan sporofit dewasa yang kemudian menghasilkan sprora haploid melalui pembelahan meiosis.
Pada tumbuhan lumut, generasi sporofit mengalami reduksi tergantung kondisi nutrisi yang tersedia, sementara pada tumbuhan paku dan berbiji generasi gametofitnya mengalami reduksi yang hanya terkadang dapat diamati melalui mikroskop.
Klasifikasi dalam kingdom plantae yang terbaru berbeda dengan sebelumnya. Pengetahuan mengenai klasifikasi kingdom plantae sebelumnya hanya terbatas pada kelompok lumut, paku, dan tumbuhan berbiji saja. Kini, berdasarkan konsensus 3.000 ahli taksonomi di dunia menyatakan bahwa kingdom plantae terdiri dari 8 filum. Berikut adalah klasifikasi kingdom plantae beserta contohnya:
1. Filum Anthocerotophyta
Filum Anthocerophyta adalah tumbuhan yang pada awalnya masuk dalam Bryophyta. Kelompok tumbuhan ini disebut juga dengan lumut tanduk (hornwort). Ciri-ciri Anthocerotophyta (lumut tanduk) yakni memiliki sporofit yang kapsulnya memanjang seperti tanduk; tiap sel memiliki kloroplas tunggal berukuran besar; sporofit akan terus tumbuh selama masa hidup gametofit; tidak memiliki berkas pengangkut; Contoh spesies dari lumut tanduk adalah Anthoceros natans. Klasifikasi Anthocerotophyta (lumut tanduk) antara lain:
Filum Bryophyta adalah tumbuhan yang dikenal dengan lumut daun. Lumut daun merupakan lumut yang paling banyak dikenal. Hamparan lumut sering terdapat di tempat-tempat yang lembab. Ciri-ciri Bryophyta adalah memiliki struktur seperti akar yang disebut rizoid, struktur seperti batang, dan struktur seperti daun. Contoh spesies Bryophyta (lumut daun) adalah Polytrichum sp., Funaria sp., Shpagnum sp. Klasifikasi Bryophyta (lumut daun) antara lain:
Filum Charophyta adalah tumbuhan air tawar yang dikenal dengan lumut batu (stonewort). Pada tahun 1971, F. E. Round mengklasifikasikan tumbuhan ini dalam alga hijau/filum Chlorophyta. Ciri-ciri Filum Charophyta yakni memiliki kesamaan dengan tumbuhan terestrial seperti kloroplas, kemiripan mitosis, struktur gamet jantan, komposisi dinding sel, peroksisom, dan data genetik. Contoh spesies filum Charophyta adalah Chara sp., Lamprothamnium sp., Lychnothamnus sp., Nitella sp., Tolypella sp. Klasifikasi filum Charophyta antara lain:
Filum Chlorophyta adalah tumbuhan yang juga disebut alga hijau (green algae) Secara taksonomi, tumbuhan ini termasuk kelompok parafiletik . Ciri-ciri filum Chlorophyta yakni uniseluler maupun membentuk koloni dan filamen, akuatik, memiliki klorofil a dan b, memiliki flagel. Contoh spesies filum Chlorophyta adalah Copelandosphaera sp., Mastigosphaera sp., Platydorina sp., Volvox sp., Volvulina sp., Zygnematales sp. Klasifikasi filum Chlorophyta antara lain:
Filum Glaucophyta adalah kelompok alga mikroskopis yang diduga nenek moyang alga merah (Rhodophyta). Ciri-ciri filum Glaucophyta yakni memiliki klorofil a, fikobilisom, krista mitokondria datar, kloroplas mengandung peptidoglikan. Contoh spesies filum Glaucophyta adalah Gloeochaete wittrockiana dan Cyanophora cuspidata. Klasifikasi filum Glaucophyta hanya terdiri satu kelas saja yakni Glaucophyceae dengan 4 genera yakni Glaucocystis, Cyanophora, Gloeochaete, Cyanoptyche.
Karakter pembeda tersebut disajikan dalam tabel berikut:
Contoh spesies filum Glaucophyta: (a) Glaucocystis nostochinearum, (b) zoospora Cyanoptyche gloeocystis,(c) spora Cyanoptyche gloeocystis, (d) Gloeochaete wittrockiana, (e) Cyanophora cuspidata. Credit: Jackson et al (2015).
6. Filum Marchantiophyta
Filum Marchantiophyta adalah tumbuhan lumut hati (Hepaticophyta). Ciri-ciri filum Marchantiophyta yakni bentuk gametofit berupa hati pipih; tidak memiliki akar, batang dan daun; terdiri dari dua lobus; memiliki struktur gemma untuk reproduksi aseksual. Contoh filum Marchantiophyta (lumut hati) yakni Marchantia polymorpha, Monoclea forsterii, Sphaerocarpos texanus, Riccardia chamaedryfolia, Pellia endivifolia, Scapania nemorosa.Klasifikasi filum Marchantiophyta antara lain:
Filum Rhodophyta adalah tumbuhan yang disebut alga merah. Ciri-ciri filum Rhodophyta yakni multiseluler; filamen; akuatik; memiliki klorofil a, beta karoten, fukosantin; memiliki dua lapis dinding sel. Contoh Rhodophyta adalah Atractophora hypnoides, Gelidiella calcicola Lemanea sp., Palmaria palmata, Schmitzia hiscockiana Chondrus crispus, Mastocarpus stellatus. Klasifikasi filum Rhodophyta antara lain:
Filum Tracheophyta adalah kelompok tumbuhan berpembuluh. Filum ini sudah memiliki berkas pengangkut yang jelas dan khas. Ciri-ciri filum Tracheophyta adalah sudah memiliki akar, batang, dan daun yang jelas; memiliki berkas pengangkut. Sistem berkas pengangkut terdiri dari xylem dan floem. Kelompok tumbuhan ini yang sering dikenal adalah tumbuhan berbiji yang terdiri dari tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae) dan berbiji tertutup (angiospermae). Klasifikasi filum Tracheophyta antara lain:
F. E. Round. 1971. The Taxonomy of The Chlorophyta. I. Br. phyeol. J. (1971) 6 (2) 235-264
Guiry, M.D.; Guiry, G.M. (2008). “Glaucophyta”. AlgaeBase. World-wide electronic publication, National University of Ireland, Galway.
Guiry M.D. (2012). How many species of algae are there? J. Phycol. 48: 1057–1063.
Jackson, C., Susan Clayden, Adrian Reyes-Prieto. 2015. Te Glaucophyta: the blue-green plants in a nutshell. Acta Soc Bot Pol 84(2):149–165.
Söderström L., Hagborg A., von Konrat M. & al. (2015). World checklist of hornworts and liverworts. PhytoKeys 59: 1–828
Ruggiero MA, Gordon DP, Orrell TM, Bailly N, Bourgoin T, Brusca RC, et al. (2015) A Higher Level Classification of All Living Organisms. PLoS ONE 10(4)
Post Views:11,757
Mh Badrut Tamam
Lecturer
Science Communicator
Governing Board of Generasi Biologi Indonesia Foundation
7 tahun lalu
Ternyata perkembangan terkini kingdom plantae sdh dibagi jadi 8 filum ya, sedangkan anak2 kita di sekolah masih diajarkan 2-3 filum aja.😁