Megalochelys atlas adalah kura-kura raksasa yang sudah punah pada periode Miosen hingga periode Pleistosen. Selama periode gletser kering, spesies tersebut dijumpai dari India barat dan Pakistan hingga ke Indonesia. Di Indonesia, fosil Megalochelys atlas ditemukan di Jawa, Sulawesi, Timor, Sumba, dan Flores dengan panjang rata-rata 2 meter.
Penemuan pertama kali kura-kura darat raksasa genus Megalochelys berada di Jawa tepatnya di Kecamatan Bumiayu, Tegal, Jawa Tengah pada tahun 1930-an. Fosil tersebut disimpan Museum Geologi Bandung. Kura-kura tersebut awalnya diberi nama Geochelone atlas oleh van der Maarel karena mirip dengan yang sejenis dari Perbukitan Siwalik, India.
Megalochelys atlas termasuk ordo Testudinidae terbesar yang diketahui, dengan panjang cangkang sekitar 2,1 m; total panjang diperkirakan 2,5 – 2,7 m dan tinggi karapas sekitar 1,8 m. Perkiraan berat untuk takson ini bervariasi dengan perkiraan tertinggi mencapai hingga 4.000 kg dalam beberapa kasus.
Namun, berat realistis berdasarkan perpindahan volumetrik dari kerangka, atau kesimpulan berdasarkan gambar kerangka dua dimensi, menunjukkan bahwa M. atlas memiliki berat 1.000 hingga 2.000 kg, sehingga menjadikan M. atlas adalah kura-kura darat terbesar yang diketahui.
Klasifikasi Megalochelys atlas
Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Reptilia
Ordo: Testudines
Subordo: Cryptodira
Famili: Testudinidae
Genus: † Megalochelys
Species: † M. atlas
Sinonim:
- Colossochelys atlas
- Geochelone atlas
- Megalochelys sivalensis
- Testudo atlas
Referensi:
- Hooijer, D.A. 1971. A Giant land tortoise, Geochelone atlas (Falconer & Cautley), from the Pleistocene of Timor II. Konikl. Nederl. Akad. van Wetens. Reprint from Proc. Series B 74, 518―525.
- Erick, Setiyabudi. 2009. An early Pleistocene giant tortoise (Reptilia ; Testudines ; Testudinidae) from the Bumiayu area, Central Java, Indonesia.Journal of Fossil Research, Vol. 42 (1): 1-11
-7.2532076108.985882
Post Views: 6,069
Tidak ada komentar