Adenovirus pertama kali ditemukan oleh Rowe dkk. pada tahun 1953, Human adenovirus (HAdVs) adalah virus asam deoksiribonukleat (DNA) untai ganda yang tidak berselubung dari famili Adenoviridae. HAdVs telah menyebabkan wabah adenovirus saluran pernafasan di provinsi Jiangsu dan Taiwan di Tiongkok, Korea, Singapura dan Malaysia.
Adenovirus berdiameter 70–90 nm, menampilkan simetri ikosahedral, dan kapsid terdiri dari 252 kapsomer. Tidak memiliki amplop, memiliki struktur yang disebut “serat” yang menonjol dari masing-masing 12 simpul, atau basis penton. Kapsid lain terdiri dari 240 kapsomer hekson. Hekson, penton, dan serat merupakan antigen adenovirus utama yang penting dalam klasifikasi virus. Genom DNA (26–45 kbp) berbentuk linier dan beruntai ganda. Adenovirus grup A (tipe 12, 18 dan 31) memiliki kndungan GC pada DNA sekitar 48-49%, tipe onkogenik yang paling kuat, dan berkisar 61% pada tipe lainnya.
Saat ini, lebih dari 100 tipe HAdVs telah diisolasi, dikarakterisasi, dan diklasifikasikan menjadi tujuh spesies (A hingga G) berdasarkan sifat genetik, fisik, kimia, dan biologisnya. Diketahui 55 serotipe menyebabkan penyakit pada manusia, diantaranya AdVs 3, 4, 7 dan 14 menjadi jenis yang paling umum menyebabkan wabah penyakit pernafasan. Sedangkan HAdVs tipe F40 dan F41 merupakan penyebab utama diare dan kematian pada anak kecil di seluruh dunia. Adenoviridae juga menginfeksi berbagai vertebrata termasuk mamalia, ikan, burung dan reptil.
Tabel 1. Kelompok Human adenovirus (HAdVs) (Ison, M.G. & Hayden, R.T., 2016)
Kelompok | Serotipe |
A | 12, 18, 31 |
B | 3, 7, 11, 14, 16, 21, 34, 35, 50, 55 |
C | 1, 2, 5, 6, 57 |
D | 8–10, 13, 15, 17, 19, 20, 22–30, 32, 33, 36–39, 42–49, 51, 53, 54, 56 |
E | 4 |
F | 40, 41 |
G | 52 |
Penyakit ini dapat menyebar ketika seseorang yang terinfeksi bersin/batuk. Tetesan mengandung virus terbang ke udara dan mendarat di permukaan, fecal-oral, dan paparan jaringan atau darah yang terinfeksi adenovirus. Penyakit ini lebih rentan pada anak-anak karena mereka lebih cenderung meletakkan tangan di wajah dan mulut.
Gejala yang dialami diantaranya demam tinggi, pilek atau hidung tersumbat, infeksi telinga, infeksi pernafasan seperti bronkiolitis, dan sakit tenggorokan (gejala paling umum). Selain itu mengalami gejala seperti penyakit mata merah, yang disebut konjungtivitis. Beberapa strain adenovirus juga menyebabkan infeksi pada lambung dan saluran pencernaan. Akibatnya mengalami diare, kram perut, gejala gastroenteritis, dan infeksi kandung kemih, nyeri buang air kecil dan darah dalam urin. Kelompok yang paling umum terinfeksi adenovirus yaitu anak-anak.
Pendekatan diagnostik terhadap pasien dengan penyakit adenovirus sangatlah kompleks. Mengingat beragamnya gambaran klinis adenovirus. Diagnostik yang dapat dilkukan diantaranya deteksi antibodi, deteksi antigen, kultur, mikroskop elektron, metode amplifikasi asam nukleat dengan PCR, hibridisasi in situ, imunohistokimia, dan histopatologi.
Antibiotik tidak akan membantu infeksi adenovirus karena obat ini hanya membunuh bakteri. Tidak ada pengobatan medis khusus untuk infeksi adenovirus.
Pencegahan yang dapat dilakukan diantaranya menghindari orang yang sedang sakit dan mengunakan masker diluar rumah. Cuci tangan dan kaki, gunakan pembersih tangan sabun atau alkohol, dan bersihkan permukaan, contohnya wastafel dan meja, untuk menghilangkan kuman.
Referensi
Tidak ada komentar