Spesies baru ini sebenarnya sudah pernah ditemukan oleh seorang kolektor yang bernama S. Müller pada era pemerintah Hindia Belanda tahun 1833–1835. Namun, kolokter tersebut tidak memberi nama spesies tersebut.
Pseudocalotes baliomus
Gambar 1. Holotype Pseudocalotes baliomus jantan. |
Gambar 2. Morfologi kepala dan pigmentasi epitel mulut Pseudocalotes baliomus. |
Filogeni: Analisis molekular juga dilakukan untuk mengetahui filogenetik dari spesies baru tersebut. Sebagai perbandingan, digunakan 26 spesimen dengan menggunakan gen NADH dehydrogenase subunit 4 (ND4). Model rekonsturksi filogeni dengan menggunakan Bayesian dan Maximum Likelihood. Hasil rekronstruksi filogeni (Gambar 3) menunjukkan terdapat dua clade yang mana clade pertama terdiri dari P. cybelidermus dan P. guttalineatus sedangkan clade kedua terdiri dari P. baliomus, P. tympanistriga, dan P. rhammanotus. Berdasarkan data filogeni molekular tersebut, terdapat kesesuaian dengan data morfologi.
Gambar 3. Filogeni kadal Pseudocalotes berdasarkan sekuens gen ND4. |
Distribusi: Holotype spesies ini ditemukan di Sumatra Barat. Karena spesimen paratipe tidak memiliki data lokalitas yang pasti, spesies ini hanya dikenal dari tipe lokalitas. Tpe lokalitas (Gambar 4) terletak di dalam zona transisi antara daerah zoogeografis Pantai Barat dan Kerinci. Pada saat penangkapan, spesimen holotipe jantan, lokasinya kira-kira 3,5 m di atas ranting pohon kecil dekat sebuah sungai kecil dan beberapa meter dari tepi jalan.
Leave a Reply