Hormon auksin adalah salah satu zat pengatur tumbuh yang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Salah satu peran fisiologis auksin adalah menghambat peluruhan /perontokan daun, bunga, dan buah. Hal ini karena auksin dapat bereaksi pada tanaman untuk menghasilkan inhibitor bagi senyawa-senyawa tertentu. Inhibitor yang terbentuk dapat berfungsi sebagai penghambat terbentuknya ethilen. Zat pengatur tumbuh auksin dihasilkan pada bagian ujung pucuk tanaman yang sedang tumbuh yang kemudian bergerak ke bagian/organ lain dan akan menghasilkan respon (Loveless,1997). Auksin juga terbentuk pada organ reproduksi seperti serbuk sari, buah dan biji. Jadi dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman perlu adanya mekanisme kerja untuk mengatur kadar hormon tanaman pada tingkat yang efektif pada jaringan-jaringan tertentu dari tanaman (Nurmala, 2004).
Penulis: Yolandina Salsabila Putri
Referensi:
- Lal, S., & Kaur, R. 2016. Deleterious Impacts of Supplemental Ultraviolet-B Radiation on the Chlorophyll Contents of Brassica Campestris Pt-303 and Counteracted By Some Plant Growth Hormone. Imperial Journal of Interdisciplinary Research, 2(8), pp.1601-1605.
- Loveless, A. R. 1997. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik. Edisi Pertama . Jakarta: PT Gramedia.
- Noggle, Ray, R dan Fritzs, J. George. 1979. Introductor Plant Physiology. New Delhi: Mall of India Private Ilmited.
- Nurmala, P. 2004. Peranan Auksin dalam Usaha Menekan Kelayuan Buah Muda Kakao (Theobroma Kakao L.). Jurnal Biologi FMIPA Universitas Terbuka, 1, pp.1-5.
- Pandey, S. N. & Sinha. 1991. Plant Phisiology. Third Edition. New Delhi: Vikas Publishing House PVT Ltd.
- Salisbury, R. 1992. Fisiologi Tumbuhan. Bandung: ITB Press.
Leave a Reply