Cara identifikasi spesies pada umumnya adalah dengan mengamati ciri-ciri makhluk hidup tersebut meliputi morfologi, fisiologi, anatomi, kromosom, dan perilaku. Pada tahap ini akan menentukan persamaan dan perbedaan dua makhluk hidup, kemudian menentukan apakah keduanya sama atau tidak. Banyak orang sudah mencoba mengidentifikasinya dengan berbagai metode. Peneliti dapat menggunakan banyak cara untuk mengetahui identitas suatu jenis organisme, antara lain konfirmasi langsung kepada ahli, pencocokan dengan spesimen, atau menggunakan instrumen. Untuk mengidentifikasi suatu jenis yang baru diketahui, peneliti memerlukan alat pembanding berupa gambar (foto), sketsa (ilustrasi ilmiah), kenyataan atau spesimen (hewan dan tumbuhan yang diawetkan), hewan atau tumbuhan yang sudah diketahui namanya, atau biasanya peneliti menggunakan metode kunci determinasi (kunci taksonomi).
Identifikasi Spesies dengan Metode Kunci Determinasi
Metode kunci determinasi dilakukan dengan analisis dari kingdom hingga spesies dan berfungsi untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan objek (yaitu manusia, hewan, tumbuhan, bakteri, dll.) ke dalam kategori tertentu berdasarkan karakteristiknya (Griffing, 2011). Klasifikasi determinasi membedakan spesies berdasarkan karakter alaminya yang menunjukkan hubungan antar kelompok yang berbeda (Griffing, 2011). Klasifikasi kunci determinasi membedakan spesies berdasarkan karakter alaminya yang menunjukkan hubungan antar kelompok yang berbeda (Griffing, 2011).
Kunci determinasi juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi spesies berdasarkan jenisnya, mengkategorikan objek, dan mengklasifikasikan spesies berdasarkan ciri alaminya. Penggunaannya mudah, sehingga sudah banyak orang khususnya pelajar yang menggunakannya. Namun, untuk makhluk hidup, prosesnya mungkin memakan waktu terlalu lama dan harus tepat, atau hasilnya mungkin salah, sehingga metode lain yang lebih cepat digunakan yaitu identifikasi melalui DNA (Griffing, 2011). Kunci dalam sesi ini dibuat dengan cara membagi dan memisahkan benda-benda berdasarkan jenis, seri, tahun penerbitan, dan variannya, dan kunci tersebut dapat digunakan untuk menunjuk pada satu benda yang terletak pada cabang kunci tersebut (Sinh et al., 2017).
Kelebihan metode kunci determinasi adalah memungkinkan pengguna non-ahli mengidentifikasi suatu organisme dengan mengarahkannya untuk melihat organisme penting yang diketahui. Sangat mudah digunakan bahkan dengan jumlah spesies yang banyak. Hal ini dapat berkembang tanpa batas waktu tanpa mengurangi kegunaannya, sedangkan kelemahan dari metode kunci determinasi adalah jika satu keputusan yang salah dibuat pada saat yang sama, identifikasi yang salah akan terjadi. Terkadang menjadi jelas bahwa sebuah kesalahan telah dilakukan, dan Anda dapat menelusuri kembali langkah Anda hingga Anda kembali ke jalur yang benar, namun hal ini tidak selalu terjadi (Sinh et al., 2017).
Identifikasi Spesies dengan Metode Filogenetik
Peneliti juga dapat menggunakan metode filogenetik, filogenetik merupakan suatu metode pengklasifikasian taksonomi suatu organisme berdasarkan sejarah evolusinya yaitu filogeninya, dan merupakan bagian integral dari ilmu sistematika yang bertujuan untuk menentukan filogeni suatu organisme berdasarkan ciri-cirinya. Pohon filogenetik paling sering digunakan untuk mengidentifikasi suatu spesies makhluk hidup. Mekanisme metode filogenetik adalah dengan menggunakan estimasi hubungan evolusi antara sekuens spesies yang tidak diketahui dan rangkaian spesies referensi yang diketahui. Kelebihan metode klasifikasi filogenik adalah dapat mendeteksi hubungan filogenik antar makhluk hidup dalam satu kelompok (Dharmayanti, 2011).
Referensi
- Dhammayanti, N.I. (2011). Filogenetika Molekuler: Metode Taksonomi Organisme Berdasarkan Sejarah Evolusi. Retrieved from http://medpub.litbang.pertanian.go.id/index.php/wartazoa/article/viewFile/948/957
- Griffing, L. R. (2011). Who invented the dichotomous key? Richard Waller’s watercolors of the herbs of Britain. American Journal of Botany, 98(12), 1911–1923
- Jirakkakul, J., Khoiri, A. N., Duangfoo, T., Dulsawat, S., Sutheeworapong, S., Petsong, K., Wattanachaisaereekul, S., Paenkaew, P., Tachaleat, A., Cheevadhanarak, S., & Prommeenate, P. (2023). Insights into the genome of Methylobacterium sp. NMS14P, a novel bacterium for growth promotion of maize, chili, and sugarcane. PloS one, 18(2), e0281505. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0281505
- Kadhila, N. (2019). Characteristics and classification of living organisms. Retrieved October 27, 2020, from https://assets.cambridge.org/97805216/80547/excerpt/9780521680547_excerpt.pdf
- Sinh, N., Wiemers, M., & Settele, J. (2017). Proposal for an index to evaluate dichotomous keys. Zookeys, 685, 83-89. https://doi.org/10.3897/zookeys.685.13625
- Sugiri, Nawangsari, and Soetarmi, S. (1999). Biology, Fifth Edition. Jakarta: Erlangga.
Leave a Reply