Arsip

Kategori

Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan


Kompetensi Dasar:

·         merencanakan percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan;
·         melaksanakan percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan;
·         mengkomunikasikan hasil percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan.
A.      Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
1.       Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
a.       Pertumbuhan: proses pertambahan jumlah dan ukuran sel yang bersifat permanen (tetap), tidak bisa balik (irreversible), dan dapat dinyatakan secara kuantitatif.
b.      Perkembangan: proses perubahan dalam bentuk menuju ke tingkat lebih sempurna yang bersifat kualitatif dan irreversible.
Perkecambahan: proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji yang mempunyai kemampuan untuk menjadi tumbuhan baru.
2.       Tipe perkecambahan:
a.       Perkecambahan epigeal: perkecambahan yang ditandai dengan terangkatnya kotiledon ke atas permukaan tanah, sehingga bagian hipokotil dapat terlihat di atas permukaan tanah. Contoh: perkecambahan kacang hijau.
b.      Perkecambahan hipogeal: perkecambahan di mana kotiledon tidak dapat terangkat ke atas permukaan tanah, sehingga hipokotil tidak terlihat di atas permukaan tanah. Contoh: perkecambahan kacang kapri dan jagung.
3.       Pertumbuhan Primer: pertumbuhan yang disebabkan oleh aktivitas meristem primer dan terjadi pada titik tumbuh primer. Titik tumbuh primer adalah titik tumbuh yang terdapat pada ujung akar atau ujung batang dan menyebabkan tumbuh memanjang/meninggi.
4.       Pertumbuhan sekunder: pertumbuhan yang diakibatkan oleh aktivitas pembelahan dari meristem sekunder. Akibat pertumbuhan sekunder:
a.       Terbentuknya lingkar tahun akibat kambium membuat xilem yang tidak sama sepanjang tahun.
b.      Terbentuknya kambium sekunder yang disebut kambium gabus atau kambium felogen.
c.       Perisikel = perikambium, merupakan jaringan yang membentuk cabang-cabang akar.
d.      Parenkim batang beberapa monokotil ada yang dapat meristematis, seperti parenkim batang pohon Palem Raja.
B.      Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
1.       Faktor Eksternal
a.       Intensitas cahaya
Cahaya matahari dapat merusak auksin. Kecambah di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat panjang daripada kecambah di tempat terang. Peristiwa ini disebut etiolasi.
b.      Kelembaban
Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan dimana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah.
c.       Suhu
d.      Ketersediaan mineral
Ada dua kelompok mineral yang dibutuhkan yaitu makronutrien (C, H, O, N, S, P, K, Ca, Fe, Mg) dan mikronutrien (B, Mn, Mo, Zn, Cu, Cl).
2.       Faktor internal:
a.       Hormon tumbuhan (fitohormon): zat organik yang dibuat tumbuhan dan dapat mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Macam-macam hormon tumbuhan:
1)      Auksin, Auksin terletak di ujung batang dan ujung akar. Fungsi hormon ini adalah membantu proses percepatan pertumbuhan, baik itu pertumbuhan akar maupun pertumbuhan batang, mempercepat perkecambahan, membantu proses pembelahan sel, mempercepat pemasakan buah, mengurangi jumlah biji dalam buah.
2)      Sitokinin, dihasilkan oleh tumbuhan pada bagian akar dan diangkat ke organ lainnya. Pengaruh sitokinin terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan antara lain: mempengaruhi pertumbuhan akar, merangsang pembelahan sel dengan cepat, menghambat penuaan, mengatur pembentukan bunga dan buah.
3)      Giberelin, dihasilkan oleh tumbuhan pada bagian jaringan meristem akar, meristem batang, dan daun muda. Pengaruh giberelin terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan antara lain: mempengaruhi perkembangan embrio dan kecambah, menyebabkan pertumbuhan pada tumbuhan raksasa, menyebabkan terbentuknya buah yang besar dan tidak berbiji, merangsang perbungaan.
4)      Kalin, adalah hormon yang mempengaruhi pertumbuhan organ pada tumbuhan. Kalin dapat dibedakan atas: Rhyzokalin, merangsang pembentukan akar; Kaukalin, merangsang pembentukan batang; Filokalin, merangsang pembentukan daun; Anthokalin, merangsang pembentukan bunga.
5)      Gas etilen, dihasilkan oleh tumbuhan untuk mempercepat pematangan buah dan terutama dihasilkan oleh buah yang sudah tua. Gas etilen dan asam absisat mengendalikan kerontokan daun, gas etilen dan auksin mempercepat pembungaan pada tanaman mangga dan nanas, gas etilen dan giberelin mengendalikan perbandingan antara bunga jantan dan betina yang dihasilkan pada beberapa tumbuhan monosius.
6)    Asam Absisat (Dormin/ABA), dianggap sebagai hormon penyebab dormansi tunas yang disintesis dalam daun dan kemudian diangkut ke tunas-tunas untuk merangsang dormansi.
7)      Asam Traumatin, merangsang sel-sel di daerah luka menjadi bersifat meristem lagi sehingga mampu mengadakan pembelahan sel untuk menutup bagian yang luka. Jaringan penutup luka disebut kalus.
b.      Genetik
Gen berpengaruh dalam menentukan pola pertumbuhan tanaman, artinya tingkat optimalisasi pertumbuhan dimana pola pertumbuhan kacang tanah tidak akan sama dengan jagung, atau lebih jelas pada usia dewasa kacang tanah tidak akan mempunyai waktu dan tinggi serta berat yang sama diantara keduanya. Tanaman yang mengandung gen yang baik dan didukung dengan kondisi lingkungan yang sesuai akan memperlihatkan pertumbuhan dan perkembangan yang baik pula.
Contoh Soal dan Penyelesaian
1.       Dua kecambah diletakkan pada dua tempat yang berbeda, yang satu di tempat gelap dan yang lain di tempat terang. Kecambah di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat panjang daripada kecambah di tempat terang. Hal ini membuktikan bahwa ….
A.      cahaya menghambat pertumbuhan
B.      cahaya mempengaruhi proses fotosintesis
C.      cahaya menyebabkan etiolasi
D.      cahaya diperlukan dalam proses pertumbuhan
E.       cahaya mempercepat pertumbuhan tumbuhan
Penyelesaian
Kecambah di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat panjang daripada kecambah di tempat terang. Pertumbuhan tumbuhan yang sangat cepat di dalam keadaan gelap disebut etiolasi. Akan tetapi, tumbuhan di tempat gelap akan menjadi pucat karena kekurangan klorofil, kurus, dan daun tidak berkembang. Dalam keadaan gelap tersebut, auksin merangsang pemanjangan sel-sel tumbuhan. Sebaliknya dalam keadaan terang, cahaya akan merusak auksin sehingga menghambat pertumbuhan tumbuhan.
Jawab A
2.       Daerah yang mempunyai ciri sel-selnya banyak menyerap air dan tahan terhadap zat kimia, banyak mengadung amilum, serta dapat terspesialisasi menjadi xilem dan floem adalah .…
A.      pembelahan, elongasi, dan diferensiasi
B.      elongasi, kaliptra, diferensiasi
C.      elongasi, prokambium, protoderma
D.      protoderma, elongasi, diferensiasi
E.      kaliptra, elongasi dan pembelahan
Penyelesaian
·         Daerah pemanjangan (elongasi): tahan terhadap radiasi cahaya dan zat kimia
·         Daerah tudung akar (kaliptra): pada sel-sel kaliptra terdapat zat-zat tepung yang disebut kolumella yang berfungsi sebagai cadangan makanan.
·         Daerah pendewasaan (diferensiasi): tahan terhadap radiasi cahaya dan zat kimia.
·         Daerah pembelahan (cleveage): kurang tahan terhadap radiasi cahaya serta zat kimia.
Jawab B
Mh Badrut Tamam
Lecturer Science Communicator Governing Board of Generasi Biologi Indonesia Foundation