Arsip

Kategori

Virus


Kompetensi Dasar: mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi, dan peran virus dalam kehidupan.

A.      Pengertian
Istilah virus berasal dari bahasa latin ’vircoon’ yang berarti racun. Ilmuwan pertama kali yang meneliti tentang virus penyebab penyakit mosaik pada tanaman tembakau adalah Adolf Mayer (1833).
B.      Ciri-ciri Virus
Virus memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1.       Tubuh berukuran 20 – 300 nm (1 nanometer = 10-9 meter), sehingga disebut makhluk subrenik;
2.       bersifat obligat parasit, yang menunjukkan tanda-tanda kehidupan hanya jika berada dalam sel atau jaringan hidup (inang);
3.       virus hanya dapat menginfeksi pada inang/spesies tertentu (spesifik spesies), namun ada juga sebagian kecil yang mampu menginfeksi lebih dari satu macam inang;
4.       dapat diisolasi dan dikristalkan;
5.       tubuhnya hanya tersusun atas selubung protein dan asam nukleat;
6.       bentuk tubuh bervariasi, yaitu: bulat, oval, batang (memanjang), kotak, dan seperti huruf T;
7.       struktur tubuh virus terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut:
  1. Kapsid, merupakan selubung protein yang berfungsi sebagai proteksi dan pemberi bentuk tubuh virus.
  2. Asam nukleat, berupa DNA atau RNA saja, sehingga virus dapat dibedakan menjadi virus DNA dan virus RNA.
  3. Selubung lipoprotein, merupakan persenyawaan antara lipid dan protein yang hanya dimiliki oleh beberapa jenis virus saja seperti: virus herpes, AIDS, dan influenza.
C.      Reproduksi Virus
Reproduksi pada virus sering disebut replikasi yang dibedakan menjadi dua siklus (daur), yaitu:
1.       Siklus Litik
Tahapannya:
  1. Adsorbsi, merupakan penempelan virus pada sel inang.
  2. Penetrasi, merupakan fase penginjeksian DNA atau RNA virus ke dalam sitoplasma sel inang melalui lubang pada dinding sel/membran sel yang telah terbentuk sebelumnya.
  3. Eklifase, merupakan fase sintesis DNA atau RNA dan protein virus yang baru.
  4. Perakitan, merupakan fase pembentukan virus-virus baru dari komponen yang telah dibentuk sebelumnya.
  5. Lisis, merupakan fase pemecahan sel inang dan keluarnya virus-virus baru yang telah terbentuk.
2.       Siklus Lisogenik
Tahapannya:
  1. Adsorbsi
  2. Penetrasi
  3. Penggabungan, DNA atau RNA virus bergabung dengan materi genetik sel inang membentuk profage.
  4. Pembelahan, sel inang yang melakukan pembelahan menyebabkan profage ikut membelah juga dan menghasilkan dua sel anakan dari inang yang terinfeksi profage.
  5. Sintesis
  6. Perakitan
  7. Lisis
 
Gambar 1. Replikasi Virus secara Litik dan Lisogenik
D.      Peranan Virus
1.       Penyakit pada Manusia yang Disebabkan Virus: cacar, rabies, polio, influenza, campak, AIDS, demam berdarah (db), ebola, SARS, gondong, hepatitis, meningitis, dan herpes.
2.       Penyakit Hewan yang Disebabkan Virus: NCD (New Castle Disease), avian influenza, rabies.
3.       Penyakit Tumbuhan yang Disebabkan Virus:
a.   Mosaik pada tembakau, yang disebabkan oleh TMV (Tobacco Mosaic Virus)
b.  Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD), menyebabkan kerusakan pembuluh tapis pada tanaman jeruk.
4.       Virus yang Menguntungkan Manusia: beberapa virus berhasil dimanfaatkan sebagai penghasil vaksin, antitoksin, dan melemahkan bakteri patogen.
Contoh Soal Kompetensi dan Penyelesaian
1.       SIPENMARU ’84, EBTANAS’00, UAN’06, UMPTN’94
Virus dapat dianggap sebagai makhluk hidup, sebab virus ….
             A. hanya dapat hidup dalam sel-sel hidup

             B. dapat dikristalkan

             C. dapat menduplikasikan diri

             D. kulitnya terdiri atas protein

             E. tubuhnya terdiri atas DNA atau RNA 
Penyelesaian
Virus merupakan mahkluk peralihan (hidup dan mati).
·         Virus dikatakan sebagai makhluk hidup karena:
        mampu bereplikasi di dalam sel/jaringan hidup yang menjadi inangnya;
        mampu menginfeksi dan menyebabkan penyakit pada sel inang.
·         Virus dikatakan sebagai benda mati karena:
        struktur tubuh hanya tersusun atas protein dan asam nukleat, tanpa sitoplasma sebagai substansi dasar kehidupan;
        dapat dikristalkan;
        tidak dapat hidup di alam secara bebas, melainkan harus berada di dalam sel organisme lain.
Jawab C
Mh Badrut Tamam
Lecturer Science Communicator Governing Board of Generasi Biologi Indonesia Foundation