Tumbuhan yang tersebar di muka bumi merupakan sumber pangan, obat-obatan, kosmetik, bahan kerajinan dan bangunan. Selain itu, tumbuhan juga memberikan berbagai layanan ekologi bagi kehidupan manusia. Pernahkah kita memikirkan dari mana oksigen yang kita hirup itu berasal?; bahan baku kue yang kita makan?; kertas yang menyusun novel favorit yang kita baca?; juga asal muasal baju yang kita kenakan? Ya, semuanya memiliki satu jawaban yang sama yakni, tumbuhan.
Begitu banyak manfaat terkandung pada makhluk yang bernama tumbuhan ini membuat manusia tertarik untuk mengungkap berbagai fenomena tentangnya. Bidang studi yang secara khusus mempelajari tumbuhan dikenal dengan istilah botani. Selanjutnya, botani itu sendiri kemudian berkembang menjadi cabang-cabang ilmu baru serta saling berkaitan dengan disiplin ilmu yang lain.
Indonesia telah dianugerahi oleh Tuhan berupa kelimpahan flora yang luar biasa. Kita semua tentu tidak dapat mengelaknya. Cobalah menuju pekarangan, catatlah ada tumbuhan apa saja di situ. Biodiversitas Indonesia menjadi primadona bagi siapa saja. Sebagaimana yang disampaikan dalam orasi ilmiah: Dua Abad Mengungkap Kekayaan Flora Dan Ekosistem Indonesia oleh Prof. Dr. Kuswata Kartawinata (2010), bahwa Indonesia telah menarik perhatian para raja, saudagar, orang kaya dan orang berpendidikan di Eropa sejak jauh di masa silam. Mereka mempunyai keingintahuan yang besar terhadap keanekaragaman dan kompleksitas perikehidupan alam tropik di Indonesia sejak pertama kali para pakar perikehidupan alam membawa kembali hasil penjelajahan biota di Nusantara sekitar empat abad yang lalu.
Sebagai penghuni negara megabiodiversitas salah satu tertinggi dunia -sekaligus tulang punggung flora kawasan Malesiana- kita masih kurang awareness terhadap sumber daya alam hayati terbarukan yang kita miliki. Untuk kebutuhan pangan saja kita masih mengandalkan sedikit dari kekayaan hayati yang ada, bahkan cenderung didominasi dari jenis bukan asli
Hingga saat ini, manusia telah mengenal sekitar 390.000 spesies tumbuhan yang tesebar di atas permukaan bumi. Faktanya sekitar 7000 jenis saja yang sudah dibudidayakan, terutama terkait dengan kebutuhan pangan. Tetapi, hingga hari ini ternyata tidak lebih dari 30 spesies tumbuhan saja yang kemudian benar-benar menjadi tumbuhan pangan andalan manusia di seluruh dunia. Jadi, sisa dari 7000 spesies tersebut masih berstatus spesies tumbuhan domestik minor atau semi-domestik dan sebagian besar mungkin masih liar sama sekali (Muhammad, komunikasi pribadi).
Pertanyaan mendasar kemudian muncul. Bagaimana kita dapat mengenali potensi tumbuhan? Maka, yang perlu diutamakan adalah mengetahui nama suatu jenis tersebut secara ilmiah. Sebagaimana yang disampaikan oleh Steenis (1957), ’’a plant’s name is the key to its literature”. Maksudnya, kita tidak mungkin dapat meretas informasi suatu jenis tumbuhan tanpa mengetahui nama jenis yang melekatinya.
Keahlian yang dimaksud adalah identifikasi tumbuhan. Singkatnya, Identifikasi tumbuhan adalah serangkaian proses pengenalan tumbuhan untuk mengetahui jenis tumbuhan secara detail dan lengkap serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Identifikasi bermula dari kata identik, yakni artinya serupa atau sama untuk penentuan nama yang benar dan tempatnya yang sesuai dalam klasifikasi. Proses mengidentifikasi tumbuhan yang sudah dikenal oleh ilmu botanu memerlukan berbagai sarana seperti bantuan dari orang lain, herbarium, spesimen, referensi atau buku-buku flora, serta monografi kunci identifikasi beserta lembar identifikasi jenis.
Identifikasi Tumbuhan
Proses mengidentifikasi tumbuhan bertujuan untuk mengetahui identitas dari tumbuhan yang belum diketahui. Identifikasi dapat dilakukan dengan beberapa tahapan yakni mendeskripsikan tumbuhan dan menggunakan daftar kemungkinan. Tumbuhan yang akan diidentifikasi harus dideskripsikan semua bagian morfologinya. Penggunaan referensi harus mencakup semua kemungkinan yang akan terjadi dalam proses identifikasi. Tumbuhan asli ataupun tumbuhan naturalisasi dan flora daerah dapat pula digunakan dalam proses identifikasi tumbuhan yang belum diketahui (Simpson, 2006).
Identifikasi dilakukan dengan mengacu pada metode yang jelas dan harus sesuai dengan kajian ilmiah. Identifikasi biasanya dilakukan dengan mengamati ciri morfologi dengan mendeskripsikan secara detail. Menurut Simpson (2006) Identifikasi tumbuhan dapat dilakukan dalam 4 metode, diantaranya kunci taksonomi, menulis deskripsi tumbuhan, membandingkan specimen membandingkan gambar, dan pendapat lembaga atau ahli.
a. Kunci Taksonomi
Kunci taksonomi dapat diartikan sebagai perangkat identifikasi yang terdiri dari daftar kemungkinan yang mampu menyempit pada suatu keputusan akhir. Kunci taksonomi biasanya membagi kelompok yang lebih besar menjadi lebih kecil, natural (monofiletik) sub kelompok. Kunci taksonomi terlihat sebagai metode identifikasi yang paling praktis digunakan, namun cara ini harus dianggap sebagai panduan bukan sebagai metode yang mudah (Mulyatin, 2015).
b. Membandingkan Spesimen
Tumbuhan yang didapatkan akan dibandingkan dengan awetan kering (herbarium). Metode ini dinilai efektif dalam mengetahui jenis tumbuhan karena objek dapat dibandingkan secara nyata.
c. Menulis Deskripsi Tumbuhan
Tumbuhan akan lebih mudah dikenali dengan mengetahui secara detail ciri. Salah satu cara yakni dengan mendeskripsikan ciri-ciri dari tumbuhan secara detail. Deskripsi akan mempermudah dalam membedakan antara tumbuhan yang sudah diketahui dengan yang belum diketahui.
d. Membandingkan Gambar
Mengidentifikasi tumbuhan dengan cara membandingkan objek dengan gambar atau ilustrasi. Metode ini memiliki kelemahan pada sumber gambar yang digunakan sebagai pembanding.
e. Pendapat Lembaga atau Ahli
Apabila dari beberapa metode belum dapat teridentifikasi, maka metode lain yakni dengan meminta pendapat orang yang dianggap berkompeten. Metode ini memerlukan waktu yang lama dan biaya dalam jasa identifikasi tumbuhan tersebut. Lembaga atau ahli yang menguasai semua literatur akan lebih akurat dalam mengidentifikasi tumbuhan.
Referensi:
- Kartawinata, K., 2010. Dua Abad Mengungkap Kekayaan Flora dan Ekosistem Indonesia. LIPI. Jakarta
- Van Steenis, C.G.G.J. 2006. Flora untuk Sekolah di Indonesia. PT Pradnya Paramita. Jakarta.
- Simpson, M. G., 2006, Plant systematics, Elsevier Academic Press Publivation, London.
Saya boleh bertanya abng
Bagaimana saya bisa mengali mengidentifikasi
Tumbuan bajakah tampala ?
Tumbuhan ini merupakan Tumbuan Liana yg merambat ke pohon besar
Hanya saya yg saya Bru temukan berupa khasiat, dan msih blm ad data identifiksinya ,,
Apakah abng ad tumbuhan jenis in yg SDH d idtifikasi?
Mohon bantuannya abng,,