Tanaman ini memiliki dua fase dalam hidupnya yaitu fase vegetatif dan generatif. Pada fase vegetatif ditandai dengan munculnya daun soliter (kanopi) pada petiole vertical (hijau dengan bintik putih) dengan ketinggian mencapai 4-5 meter dan lamina bisa mencapai 4-5 m. Daun dari A. titanum dapat bertahan hingga 1-2 tahun yang kemudian memasuki fase dorman selama beberapa bulan setelah itu daun akan mengalami penuaan kemudian daun dan akar yang baru akan terbentuk. Jika cadangan makanan dalam umbi cukup serta lingkungan mendukung maka bunga akan muncul namun jika makanan dan lingkungan tidak memadai maka A. titanum akan kembali membentuk daun baru.
Penulis: Siti Jamilah, S. Si.
Referensi:
- Mogea, J. P., D. Gandawidjaja, H. Wiriadinata, R.E. Nasution, & Irawati. 2001. Tumbuhan Langka Indonesia. Bogor. Herbarium Bogoriense P3 Biologi-LIPI.
- Dwi, M.P, & Siti, R.A. 2016. Ex Situ Conservation of Amorphophallus titanium in Bogor Botanic Gardens, Indonesia. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indonesia. 2(2):219-225.
- Barthlott, W, & Lobin, W. 1998. Amorphophallus titanium-Tropische und Subtrop, Pflanzenwelt 99. Akademie der Wissenschaften undder Literatur mainz, Franz Steiner Verlag, Stuttgart, Germany.
Leave a Reply