Arsip

Kategori

Cadangan Makanan pada Tumbuhan

Tumbuhan merupakan organisme yang dapat membuat makanannya sendiri atau yang disebut sebagai organisme autrotof. Tumbuhan membuat makanannya sendiri dengan memanfaatkan pigmen hijau yang dapat menyerap cahaya matahari dan mengubahnya menjadi energi. Energy tersebut digunakan untuk proses fotosintesis. Pada proses fotosintesis akan dihasilkan produk berupa karbohidrat yang dapat digunakan tumbuhan sebagai cadangan makanan. Tumbuhan dapat menyimpan cadangan makanan dalam berbagai bentuk seperti pati, gula atau minyak. Cadangan makanan ini biasanya disimpan oleh tumbuhan dalam bentuk umbi-umbian seperti pada tanaman kentang, bawang singkong dan sebagainya.
Tumbuhan memiliki alat yang berperan sebagai panel sinar matahari. Alat ini tersusun atas sel-sel yang berukuran sangat kecil, yang biasanya disebut dengan kloroplas. Satu sel dapat terdiri atas lebih dari 100 kloroplas. Di dalam kloropastersebut terdapat pigmen hijau yang dapat menangkap cahaya matahari. Pigmen hijau ini disebut dengan klorofil. Prinsip kerja pada kloroplas menyerupai panel matahari yang bekerja dengan mengumpulkan sinar matahari kemudian diubah menjadi energi yang bisa digunakana untuk pembuatan makanan.
Bawang
Bawang pada tahun pertama akan menyimpan cadangan makanannya yang berupa gula pada umbi. Umbi bawang ini terbentuk dari daun yang menggembung di sekitar batang yang memendek. Pada tahun kedua, gula yang disimpan di dalam umbi bawang selanjutnya akan digunakan untuk pertumbuhan dan pembentukan bunga. Gula berubah warna menjadi cokelat saat dipanaskan, proses ini disebut dengan karamelisasi. Karamelisasi ini dapat menyebabkan warna bawang menjadi kecokelatan (gelap) ketika digoreng.
Kentang
Kentang adalah umbi batang, yaitu batang bawah tanah yang membesar untuk menyimpan cadangan makanan hasil fotosintesis. Cadangan ini berupa pati, yang berfungsi sebagai sumber energi bagi akar muda yang tumbuh dari tunas umbi tersebut. Berkat cadangan makanan ini, akar muda dapat berkembang dengan cepat.
Ketika tumbuh dalam kondisi gelap atau minim cahaya, tumbuhan tidak dapat melakukan fotosintesis karena tidak ada energi cahaya yang tersedia. Namun, kentang tetap dapat bertahan hidup dengan menggunakan cadangan makanan di umbi induknya. Tunas muda mengambil energi dari cadangan tersebut untuk pertumbuhan awalnya. Saat cadangan makanan habis, umbi induk akan mulai mengerut.
Kentang yang tumbuh dalam kegelapan memiliki daun dengan sedikit klorofil, sehingga berwarna pucat. Fenomena ini dikenal sebagai etiolasi. Namun, setelah tiga minggu terkena cahaya, kentang mengalami pemulihan. Daunnya mulai menghijau karena produksi klorofil meningkat untuk menangkap energi dari cahaya matahari. Setelah itu, kentang akan mampu menghasilkan cadangan makanan baru di umbi-umbinya, sementara umbi lama yang telah menyuplai energi akan mengerut dan mati.
Mh Badrut Tamam
Lecturer Science Communicator Governing Board of Generasi Biologi Indonesia Foundation