Arsip

Kategori

blekok sawah

Klasifikasi, Nama Latin, dan Deskripsi Burung Blekok Sawah (Ardeola speciosa)

Burung blekok sawah adalah jenis burung yang masuk ke dalam familili Ardeidae. Nama latin (ilmiah) blekok sawah adalah Ardeola speciosa dan dalam bahasa Inggris disebut Javan Pond-heron. Morfologi burung blekok yakni berukuran kecil (45 cm), bersayap putih, coklat bercoret-coret, iris kuning, paruh kuning berujung hitam, dan kaki hijau buram.

Gambar 1. Morfologi burung blekok sawah (Ardeola speciosa).
credit: Budi Hermawan

Blekok Sawah (Ardeola speciosa) adalah salah satu jenis burung dari family Ardeidae. Ardeidae merupakan suku besar yang tersebar luas di dunia, terdiri dari burung berkaki panjang. Leher panjang, paruh panjang-lurus yang digunakan untuk mencotok ikan, vertebrata kecil (katak dan kodok), atau invertebrata (cacing, krustasea dan serangga). Pada waktu berbiak, beberapa jenis memamerkan bulu-bulu halus panjang yang bisa ditegakkan. Sarang biasanya terbuat dari tumpukan ranting di atas pohon. Di Sunda Besar terdapat 22 jenis, umumnya dapat dibedakan satu sama lain (MacKinnon dkk. 2010).

Blekok Sawah termasuk ke dalam wading bird (order: ciconiiformes). Anggota bangsa ciconiiformes dapat ditemukan dimana pun, kecuali di daerah kutub utara maupun selatan. Ciconiiformes menyukai daerah yang hangat dan bermigrasi dari daerah dingin pada musim gugur dan semi. Pada umumnya bangsa ciconiiformes adalah karnivora, di daerah persawahan Ardeola speciosa berguna sebagai pengendali hama serangga dan sebagai petunjuk pergantian musim oleh para petani. Namun, pada daerah pertambakan ikan atau udang, Ardeola speciosa bisa menjadi hama bagi para petambak karena dapat memakan ikan atau udang secara berlebihan. Akibat kehilangan habitat (pengahlifungsian sawah menjadi perumahan), perburuan liar, penangkapan untuk burung peliharaan dan penggunaan pestisida (polusi: air, tanah, dan udara), menimbulkan kerugian sendiri bagi manusia (Gale 2005). Kerugian yang disebabkan hilangnya burung Blekok Sawah seperti: munculnya hama serangga di sawah serta perumahan, tidak adanya petunjuk alam sebagai penanda pergantian musim, tidak ada kicauan suara burung di alam, tidak ada kotoran burung sebagai penyubur tanah, dan musnahnya satu jenis burung menimbulkan putusnya rantai makanan antar tingkat trofik (Gale 2005).

Morfologi burung blekok sawah yakni kepala dan dada berwarna kuning tua, dengan punggung nyaris hitam, serta tubuh bagian atas lainnya coklat bercoret-coret, tubuh bagian bawah putih (MacKinnon dkk. 2010). Ketika diam, burung ini terlihat coklat kusam dan mungkin terlewat dari pengamatan. Ketika terbang sangat menakjubkan, sayap terlihat putih mulus sehingga kontras dengan punggung yang gelap (Holmes 1999). Dewasa tidak berbiak dan burung muda (juvenile) sangat mirip Blekok Cina tidak berbiak.
Ardeola speciosa antara jantan dan betina hampir sama, sulit untuk dibedakan. Jenis-jenis blekok sawah terdiri dari dua subspesies yakni Ardeola speciosa speciosa dan Ardeola speciosa continentalis. Perbedaan  Ardeola speciosa continentalis dengan Ardeola speciosa speciosa yakni pada bentuk paruh dan sayap yang lebih panjang. Penyebaran Ardeola speciosa continentalis tidak hanya tersebar di Thailand, namun tersebar luas di Myanmar bagian tenggara, Vietnam Selatan, dan Kamboja.

Suara Blekok Sawah memiliki suara “krak” yang menguak jika terganggu (MacKinnon dkk. 2010). Waktu Berkembang biak pada bulan Desember sampai Mei di daerah Jawa Timur dan pada bulan Januari sampai Agustus di daerah Jawa Barat. Telur berwarna biru kehijauan gelap dengan ukuran 37,7 x 28,7 mm. Sarang terdiri 2 sampai 3 koloni di Jawa dan Bali (IUCN Heron Specialist Group 2011).

Habitat dan Perilaku Blekok Sawah

Blekok Sawah hidup di sekitar habitat sawah atau daerah lain yang berair serta berlumpur baik diperbukitan maupun di pantai, sendirian atau dalam kelompok tersebar. Terkadang berada di rumput tergenang, rawa, kolam, mangrove, dan pinggiran sungai. Burung blekok merupakan burung dataran rendah, dapat berada sampai ketinggian 1500 m di Jawa (Holmes 1999).

Gambar 2. Blekok sawah saat berburu. Credit: Andi Albayquni.

Ketika bertengger, dapat melakukan aktivitas seperti tidur dan berjemur. Saat Ardeola speciosa berada di air atau di dekat air, bulunya tidak akan basah karena memiliki kelenjar minyak (Kushlan 2011). Memiliki kebiasaan berdiri diam-diam dengan tubuh pada posisi rendah dan kepala ditarik kembali, sambil menunggu mangsa. Burung diurnal yang aktif di pagi dan sore hari. Setiap sore terbang dengan kepakan sayap secara perlahan-lahan, terbang berpasangan atau bertigaan, dan terbang berkelompok menuju tempat istirahat. Bersarang dalam koloni bersama dengan burung air lain seperti Kuntul Kerbau (Bubulcus ibis), Kuntul Kecil (Egretta garzetta), dan Kuntul Besar (Egretta alba) (MacKinnon dkk. 2010).

Burung blekok sawah saat terbang. Credit: Andreas Kokasih
Distribusi Blekok Sawah
Persebaran lokal Blekok Sawah tercatat di Sumatera Selatan sebagai pengunjung tidak berbiak dari Jawa. Berbiak di Kalimantan bagian tenggara, tetapi jarang mengunjungi Kalimantan bagian utara. Pada Pulau Jawa dan Bali masih agak umum dijumpai di daerah rawa air tawar (MacKinnon dkk. 2010). Kisaran penyebarannya ke timur mencapai Sulawesi dan Sumba. Persebaran global Blekok Sawah tercatat di semenanjung Malaysia, Indocina, Sulawesi, Sunda Besar, dan jenis-jenis lain yang erat hubungannya umum terdapat di India serta kawasan Oriental (Holmes 1999).
 
Status Konservasi Blekok Sawah
Blekok Sawah menurut data International Union Conservation Nature (IUCN) berstatus Least Concern (LC) semenjak tahun 2004, 2008, 2009 dan sampai sekarang, serta tercantum pada dasar perlindungan hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada peraturan pemerintahan No. 5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Winnasis dkk. 2009). Pada tahun 1991, Indonesia telah meratifikasi Konvensi Ramsar (Wetland Convention) mengenai lahan basah yang memiliki kepentingan internasional, khususnya sebagai habitat burung air. Setiap negara anggota berhak mengajukan lokasi lahan basah tertentu yang telah memenuhi kriteria yang ditentukan, sebagai lahan basah yang memiliki kepentingan internasional dan kemudian membuat dan melakukan rencana pengelolaan kawasan tersebut beserta sumber daya di dalamnya. Hal ini mendukung perlindungan dan kelestarian burung air termasuk salah satunya Blekok Sawah (Ardeola speciosa) (Howes dkk. 2003).

Klasifikasi Ilmiah Burung Blekok Sawah
Klasifikasi Ardeola speciosa Horsfield, 1821 adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Ciconiiformes
Famili : Ardeidae
Genus : Ardeola
Spesies : Ardeola speciosa

Subspesies : Ardeola speciosa speciosa; Ardeola speciosa continentalis
 
 
Rerensi
  1. BirdLife International. 2012. Species factsheet: Ardeola speciosa.
  2. Gale, T. 2005. Grzimek’s student animal life resource volume 1 birds.
  3. Holmes, D. 1999. Burung-burung di Jawa dan Bali.
  4. Howes, J., D. Bakewell, & Y.R. Noor. 2003. Panduan studi burung pantai.
  5. IUCN Heron Specialist Group. 2011. Javan Pond Heron Ardeola speciosa (Horsfield).
  6. Kushlan, J. A. 2011. The terminology of courtship, nesting, feeding, and maintenance in herons.
  7. Lepage, D. 2003. Javan pond-heron (Ardeola speciosa) (Horsfield, 1821).
  8. MacKinnon, J., K. Phillips, & B. van Balen. 2010. Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan.

 

Mh Badrut Tamam
Lecturer Science Communicator Governing Board of Generasi Biologi Indonesia Foundation