Klasifikasi dan Nama Ilmiah Jamur Kuping Lengkap
Kingdom: Fungi
Divisi: Basidiomycota
Kelas: Agaricomycetes
Ordo: Auriculariales
Famili: Auriculariaceae
Genus: Auricularia
Spesies:
Auricularia albida
Auricularia americana
Auricularia auricula-judae
Auricularia cornea
Auricularia delicata
Auricularia discensa
Auricularia eximia
Auricularia fibrillifera
Auricularia fuscosuccinea
Auricularia goossensiae
Auricularia hainanensis
Auricularia heimuer
Auricularia hispida
Auricularia hispidula
Auricularia incrassata
Auricularia indica
Auricularia mesenterica
Auricularia minor
Auricularia nigricans
Auricularia peltata
Auricularia polytricha
Auricularia rosea
Auricularia scissa
Auricularia semipellucida
Auricularia sordescens
Auricularia stellata
Auricularia subglabra
Auricularia tenuis
Auricularia thailandica
Auricularia villosula
Auricularia wrightii
Auricularia xishaensis
Manfaat Jamur Kuping Sebagai Imunomodulator
Di dalam tubuh manusia, proses infeksi berada di dalam sistem retikuloendotelium dengan contoh target adalah adalah APC (Antigen Presenting Cells) yang pada umumnya berupa monosit atau makrofag jaringan seperti sel Kupffer hati. Tubuh akan menghasilkan dua jenis respon terhadap infeksi tersebut, yaitu respon humoral dan respon seluler. Kekebalan humoral (humoral imunity) melibatkan aktivasi sel B (di kelenjar timus) dan diikuti oleh produksi antibodi yang beredar di dalam plasma darah dan limfe yang merupakan cairan yang dulu dikenal sebagai humoral. Sedangkan kekebalan seluler (celluler immunity) melibatkan aktivitas sel T (nodus lymphaticus) yang juga diikuti oleh produksi antibodi (IgG, IL-1, IL-6, IL-12, TNF-alpha dan PAF).
Hasil metabolit dari jamur kuping yang berfungsi sebagai imunomodulator atau peningkat sistem imun adalah β-D-glukan. Senyawa β-D-glukan dapat meningkatkan kekebalan tubuh dengan cara menstimulus sintesis DNA dan RNA sel limfosit, makrofag dan sel NK yang bertanggung jawab atas sistem imun/kekebalan tubuh terhadap infeksi virus Dengue. β-D-glukan dapat mengikat sel makrofag, sel limfosit B dan sel limfosit T melalui reseptor Fc-γ pada membran sel. Hal ini menyebabkan aseptor Fc (dari IgG) pada kompleks antibodi-virus infeksius tidak dapat berikatan dengan resptor Fc-γ, sehingga tidak dapat menginfeksi sel limfosit B dan sel limfosit T.
Penelusuran Terkait:
jamur kuping dan ciri cirinya | jamur kuping berkembang biak dengan | jamur kuping biologi | jamur kuping dan bagiannya | jamur kuping dan khasiatnya | jamur kuping dikelompokan kedalam | jamur kuping dan habitatnya | jamur kuping morfologi | jamur kuping obat apa | jamur kuping reproduksi
Leave a Reply