Arsip

Kategori

Deskripsi dan Manfaat Jamur Kuping

Morfologi Jamur Kuping
Jamur kuping adalah bagian dari kelas Basidiomycota dengan nama latin Auricularia spJamur ini memiliki tubuh buah berwarna coklat tua setengah bening, berbentuk mangkuk dan menyerupai daun telinga manusia. Tubuh buah jamur kuping merupakan jamur saprofit pada permukaan kayu yang sudah lapuk di tempat yang basah dan lembab. Sewaktu masih segar terlihat seperti agar-agar (jelly) basah dan bila dikeringkan menjadi mengerut .

Gambar 1. Foto morfologi jamur kuping


Klasifikasi dan Nama Ilmiah Jamur Kuping Lengkap

Berdasarkan Index Fungorum, jamur kuping terdapat 28 spesies. Berikut adalah klasifikasi jamur kuping beserta nama latin / nama ilmiah:

Kingdom: Fungi
Divisi: Basidiomycota
Kelas: Agaricomycetes
Ordo: Auriculariales
Famili: Auriculariaceae
GenusAuricularia
Spesies: 

Auricularia albida
Auricularia americana
Auricularia auricula-judae
Auricularia cornea
Auricularia delicata
Auricularia discensa
Auricularia eximia
Auricularia fibrillifera
Auricularia fuscosuccinea
Auricularia goossensiae 
Auricularia hainanensis
Auricularia heimuer
Auricularia hispida
Auricularia hispidula
Auricularia incrassata 
Auricularia indica 
Auricularia mesenterica
Auricularia minor 
Auricularia nigricans
Auricularia peltata 
Auricularia polytricha
Auricularia rosea
Auricularia scissa 
Auricularia semipellucida 
Auricularia sordescens
Auricularia stellata 
Auricularia subglabra 
Auricularia tenuis 
Auricularia thailandica 
Auricularia villosula 
Auricularia wrightii 
Auricularia xishaensis



Kandungan Jamur Kuping
Jamur kuping mengandung sembilan jenis asam amino esensial yaitu lisin, metionin, triptofan, theonin, valin, leusin, isoleusin, histidin, dan fenilalanin. Jamur kuping kaya akan vitamin, di antaranya vitamin B1 (thiamin), B2 (riboflavin), niasin, E (α-tokoferol), dan biotin. Jamur kuping juga mengandung mineral, yaitu K, P, Fe, Ca, Na, Mg, Mn, Zn, dan Cu. Senyawa bioaktif lainya yang terdapat dalam jamur kuping adalah dari golongan polisakarida yang berupa β-D-glukan, mannosa, asam glukoronik, dan xilose.
Farmakologi Jamur Kuping
Komponen bioaktif dari jamur kuping bagi kesehatan yakni memiliki efek farmakologi yaitu sebagai antitumor, antipenuaan, antidiabetes, antialergi, antimutasi, analgesik, hepatoprotektif, antioksidan, antiviral, antiinflamasi, antiapoptosis, immunomodulator (stimulus sistem imun), dan antikoagulan.
Farmakologi dari jamur kuping yang berupa β-D-glukan dari golongan polisakarida  mempunyai efek positif sebagai antikoagulan, antikanker, antivirus, antibakteri, antioksidan serta dapat meningkatkan sistem imun dengan cara menstimulus sintesis  DNA dan RNA sel limfosit, makrofag dan sel NK. Asam glukoronik, mannosa, dan xilose mampu menghambat faktor V dalam proses pembekuan sementara β-D-glukan berfungsi sebagai anti-trombin. Penelitian menunjukkan bahwa jamur kuping memiliki senyawa α-tokoferol (vitamin E) yang berfungsi sebagai antioksidan. α-tokoferol merupakan antioksidan yang paling kuat dibandingkan dengan isomernya serta vitamin C dan β-karoten.


Gambar 2. Rumus struktur polimer β-D-glukan

Manfaat Jamur Kuping Sebagai Imunomodulator
Di dalam tubuh manusia, proses infeksi berada di dalam sistem retikuloendotelium dengan contoh target adalah adalah APC (Antigen Presenting Cells) yang pada umumnya berupa monosit atau makrofag jaringan seperti sel Kupffer hati. Tubuh akan menghasilkan dua jenis respon terhadap infeksi tersebut, yaitu respon humoral dan respon seluler. Kekebalan humoral (humoral imunity) melibatkan aktivasi sel B (di kelenjar timus) dan diikuti oleh produksi antibodi yang beredar di dalam plasma darah dan limfe yang merupakan cairan yang dulu dikenal sebagai humoral. Sedangkan kekebalan seluler (celluler immunity) melibatkan aktivitas sel T (nodus lymphaticus) yang juga diikuti oleh produksi antibodi (IgG, IL-1, IL-6, IL-12, TNF-alpha dan PAF).

Hasil metabolit dari jamur kuping yang berfungsi sebagai imunomodulator atau peningkat sistem imun adalah β-D-glukan. Senyawa β-D-glukan dapat meningkatkan kekebalan tubuh dengan cara menstimulus sintesis DNA dan RNA sel limfosit, makrofag dan sel NK yang bertanggung jawab atas sistem imun/kekebalan tubuh terhadap infeksi virus Dengue. β-D-glukan dapat mengikat sel makrofag, sel limfosit B dan sel limfosit T melalui reseptor Fc-γ pada membran sel. Hal ini menyebabkan aseptor Fc (dari IgG) pada kompleks antibodi-virus infeksius tidak dapat berikatan dengan resptor Fc-γ, sehingga tidak dapat menginfeksi sel limfosit B dan sel limfosit T.

Gambar 3.  Mekanisme kerja β-D-glukan sebagai imunomodulator.

Manfaat Jamur Kuping Sebagai Antioksidan 
Hasil metabolit dari jamur kuping yang berfungsi sebagai antioksidan adalah α-tokoferol dan β-D-glukan. α-tokoferol merupakan antioksidan paling kuat dibandingkan dengan isomernya dan vitamin C serta β-karoten. Sementara itu β-D-glukan juga memiliki sifat antioksidan. Kedua senyawa tersebut mampu mengoksidasi radikal bebas akibat tingginya reactive oxygen spesies (ROS) dalam sel maupun jaringan. Radikal bebas memiliki elektron tunggal yang dapat mengikat elektron lain di dalam tubuh. Akibatnya, radikal bebas ini menjadi lebih reaktif dan dapat mengoksidasi membran sel, protein, dan DNA sehingga mampu merusak sel atau jaringan yang terinfeksi.  
Untuk mengatasi hal ini, diperlukan senyawa antioksidan yang berupa α-tokoferol dan β-D-glukan. Kedua senyawa antioksidan tersebut akan mengoksidasi elektron yang tidak berpasangan dari radikal bebas. Hal ini dikarenakan α-tokoferol dan β-D-glukan memiliki gugus OH yang mampu memberikan elektron tunggalnya ke radikal bebas.

Penelusuran Terkait:
jamur kuping dan ciri cirinya | jamur kuping berkembang biak dengan | jamur kuping biologi | jamur kuping dan bagiannya | jamur kuping dan khasiatnya | jamur kuping dikelompokan kedalam | jamur kuping dan habitatnya | jamur kuping morfologi | jamur kuping obat apa | jamur kuping reproduksi

Mh Badrut Tamam
Lecturer Science Communicator Governing Board of Generasi Biologi Indonesia Foundation