Arsip

Kategori

Pengertian, Distribusi, dan Indeks Diversitas Pada Plankton

Pengertian plankton adalah sebagai jasad renik yang melayang dalam air, tidak dapat bergerak secara aktif maupun bergerak sedikit dan selalu mengikuti arus. Secara umum, jenis-jenis plankton dibagi menjadi dua yakni tumbuhan (fitoplankton) dan hewan (zooplankton). Namun pembagian jenis-jenis plankton yang lebih spesifik ada empat yakni:

  1. Fitoplankton adalah jenis organisme plankton yang bersifat autotrof karena dapat berfotosintesis, contoh: diatom, cyanobacteria, dan dinoflagellata
  2. Zooplankton adalah jenis organisme plankton yang bersifat heterotrof, contoh: larva ikan atau hewan besar, dan crustacea.
  3. Bacterioplankton adalah jenis organisme plankton berupa bakteri.
  4. Mikoplankton jenis organisme plankton berupa jamur.
Adapun berdasarkan ukuran plankton, maka klasifikasi plankton dibedakan berdasarkan ukuran yang tertera berikut:

  1. Megaplankton (Ukuran: > 20 cm) contoh: ubur-ubur, ctenofora, amphipoda, dan cephaloopda 
  2. Makroplankton (Ukuran: 2→20 cm) contoh: medusa, krill, tunicata, dan doliloid.
  3. Mesoplankton (ukuran: 0.2→20 mm) contoh: copepoda, cladocera, ostracoda, pteropoda, tunicata dan Heteropoda.
  4. Mikroplankton (Ukuran: 20→200 µm) Contoh: eukariota besar seperti protista; sebagian besar fitoplankton, foraminifera, dan rotifera
  5. Nanoplankton (Ukuran: 2→20 µm) Contoh: eukariota kecil seperti diatoms; flagellates, pyrrophyta, chrysophyta, chlorophyta, dan xanthophyta.
  6. Picoplankton (Ukuran 0.2→2 µm) Contoh: eukariota kecil seperti protista; bakteria, dan chrysophyta.
  7. Femtoplankton (Ukuran: < 0.2 µm) contoh: virus laut.

Fitoplantkon adalah organisme plankton yang paling banyak jumlahnya yang pada umumnya memiliki ukuran besar akan mudah ditangkap oleh jaring plankton (plankton net). Fitoplankton banyak sekali terdapat dipermukaan air karena perlu oksigen untuk proses fotosintesis. Pernanan fitoplankton termasuk juga alga memiliki klorofil dan di ekosistem sebagai produsen primer. Dengan adanya klorofil dan pigemen lainnya, fitoplankton mampu menyerap energi matahari untuk proses fotosintesis, oleh karena itu fitoplankton hanya dijumpai di perairan yang ditembus cahaya.
Plankton air tawar dan plankton air laut memiliki faktor yang mempengaruhinya. Pada siang hari dengan intensitas cahaya yang tinggi di permukaan air, maka fitoplankton akan berada di perairan yang lebih dalam, hal ini dikarenakan intensitas sinar yang tinggi dapat menghambat proses pertumbuhan fitoplankton. Kelimpahan dan penyebaran fitoplankton selain dipengaruhioleh penetrasi cahaya juga dipengaruhi oleh sifat-sifat fisika kimia seperti pH, salinitas, kadar oksigen terlarut, kerbondioksida bebas dan lainnya.
Zooplankton adalah anggota plankton yang bersifat hewan yang memiliki aneka ragam jenisnya yang terdiri dari bermacam bentuk larva dan bentuk dewasa. Dalam ekosistem, ada satu kelompok zooplankton yang sangat penting bagi ekologi perairan yakni crustacea kecil, subkelas Copepoda. Copepoda mampu mendominasi zooplankton yang ada di semua lautan. Keberadaan jenis plankton dalam ekosistem air berfungsi sebagai konsumen primer dalam ekosistem laut, sehingga dengan adanya kopepoda akan memiliki peran sebagai mata rantai yang penting antara produsen fitoplankton dengan konsumen berikutnya.

Gambar 1. Contoh Zooplankton, Subkelas Copepoda

Keanekaragaman plankton dapat mendeskripsikan struktur komunitas plankton di suatu perairan. Keanekaragaman pada plankton menentukan jumlah spesies atau kelimpahan spesies serta menentukan keseimbangan komunitas. Keseimbangan keanekaragaman plankton akan mengalami kesenjangan jika terdapat komunitas plankton didominasi oleh satu atau sejumlah kecil spesies. Hal tersebut dapat terjadi apabila individu dari spesies tertentu telah tergantikan dengan spesies yang mampu berkembiang biak dengan cepat. 

Distribusi Vertikal Plankton
Pada lapisan perairan bagian dalam, fitoplankton lebih sedikit ditemukan jika dibandingkan dengan bagian permukaan. Hal tersebut karena distribusi plankton terutama fitoplankton membutuhkan cahaya dengan intensitas tertentu untuk melakukan proses fotosintesis. Pola penyebaran tersebut dapat dijumpai pada perairan dengan salinitas, suhu, kadar oksigen, fosfat, nitrat, dan nitrit yang homogen.
Distribusi vertikal plankton dengan kondisi perairan yang dangkal kurang bervariasi jika dibandingkan dengan perairan yang dalam. Hal demikian juga pada perairan yang mengalir dengan penyebaran vertikal maka distribusi plankton akan berbeda dengan perairan yang menggenang.
Kemampaun plankton untuk tetap berada pada suatu kedalaman tertentu dipengaruhi oleh bentuk ukuran dan bentuk tubuhnya. Ada pengurangan tubuh yang disebabkan oleh pengurangan berat skeleton atau cangkok, adanya bahan seperti gelatin dan pemeliharaan keseimbangan tekanan osmotik dengan air laut oleh ion-ion yang ringan seperti sulfat merupakan bentuk adaptsi plankton untuk mempertahankan dirinya dari kedalaman tertentu. Perubahan  suhu juga mempengeruhi laju pertumbuhan plankton, terutama fitoplankton.
Perubahan suhu yang drastis juga dapat mengakibatkan kematian mendadak pada biota perairan. Kenaikan suhu perairan dapat menjadi penyebab peningkatan laju respirasi pada plankton, dengan demikian akan dibutuhkan oksigen yang lebih banyak, jadi jelas akan mempengaruhi kadar oksigen terlarut pada perairan.
Indeks Diversitas Plankton
Fitoplankton dan zooplankton di daerah litoral dan neritik menyebabkan adanya pola diversitas. Diversitas jenis adalah deskripsi struktur komunitas yang memiliki keanekaragaman jenis yang tinggi apabila tersusun oleh banyaknya spesies (taksa) yang memiliki kelimpahan individu masing-masing spesies sama besar atau hampir sama besar kuantitasnya, sementara suatu komunitas memiliki keanekaragaman rendah apabila tersusun oleh sedikit spesies dengan jumlah individu yang melimpah.
Penentuan keanekaragaman (diversitas) suatu spesies plankton dapat mendeskripsikan suatu kesatuan interaksi organisme dapat dilakukan dengan cara mengukur indeks diversitas plankton yakni berupa persamaan matematika untuk tujuan memudahkan suatu analisis informasi mengenai jenis dan jumlah organisme. Indeks diversitas plankton adalah nilai rasio antara jumlah suatu individu tiap jenis terhadap jumlah total indnividu semua jenis yang ditemukan.
Dasar untuk menentukan indeks diversitas yakni dengan menempatkan penghitungan terhadap jumlah spesies (taksa) dan keterjadian individu masing-masing jenis yang terkumpul pada saat sampling. Terdapat tiga persamaan matematika dalam penentuan indeks diversitas plankton yaitu indeks diversits Margalef, indeks diversitas Simpson dan indeks diversitas Shanon-Wiever. Indeks diversitas Margalef hanya mengikutsertakan perhitungan jumlah individu total dan jumlah yang terkoleksi. Adapun indeks diversitas Simpson dan Shanon-Wiever disertakan data-data penghitungan jumlah masing-masing jenis dan yang dapat dikoleksi dalam sampling.
Mh Badrut Tamam
Lecturer Science Communicator Governing Board of Generasi Biologi Indonesia Foundation