Arsip

Kategori

Kedelai Mengandung Estrogen?

Banyak rumor kalau kedelai itu mengandung estrogen dan tidak bagus terutama buat kesehatan pria karena akan mengganggu sistem reproduksi. Benarkah? Wah pernyataan ini harus dilandasi dengan argumentasi ilmiah dong, Hehehe… Kalau secara empiris penduduk Indonesia yang kesehariannya makan tahu tempe buktinya makin banyak aja penduduknya. Bahkan Negara China yang juga gemar makan kedelai malah makin subur aja penduduknya. 
Sebenarnya estrogen itu apa sih? estrogen itu adalah hormon yang mengatur perkembangan seks wanita. Hormon ini ada tiga macam yakni estradiol, estriol, dan estron. Hormon estrogen juga ditemukan di dalam pria meskipun kadarnya sangat kecil. 
Estradiol
Estriol
Estron
Nah, sekarang kita bahas masalah estrogen di kedelai serta produk olahannya. Kalau kedelai mengandung estrogen ngeri dong…. Ndak perlu khawatir dulu. Kali ini saya akan mengupas tuntas tentang dugaan estrogen dalam kedelai. 
Di dalam kecang kedelai terdapat berbagai macam senyawa fitokima yang secara ringkas saya rangkum dalam gambar berikut:
Senyawa Kimia dalam Kedelai
Sebenarnya di dalam kedelai tidak mengandung estrogen melainkan fitoestrogen. Nah, apa bedanya??? sama-sama ada estrogennya tuh. Tenang aja. Fitoestrogen adalah senyawa kimia yang struktur kimianya menyerupai estrogen yang terdapat di dalam tanaman. Struktur fitoestrogen merupakan senyawa non-streroid yang sifatnya lebih lemah dalam membentuk estrogen dalam tubuh manusia. Hal ini dikarenakan fitoestrogen masih mengandung cincin fenolik dalam  strukturnya. Lihat saja gambar struktur kimia estrogen yang tidak mengandung gugus fenolik. 
Senyawa yang menyerupai estrogen di dalam kacang kedelai secara garis besar ada tiga macam, yakni:
  1. Isoflavons: daidzein, genistein, dan glisitein
  2. Lignans: enterolactone dan enterodiol
  3. Coumestans

Di dalam kacang kedelai banyak dijumpai fitoestrogen golongan isoflavon terutama daidzien. Masing -masing isoflavon dalam kacang kedelai ini secara struktur kimia sama namun hanya berdeda pada gugus tertentu.
Struktur Fitoestrogen (Isoflavon) dalam Kacang Kedelai
Mari kita bandingkan bentuk fitoestrogen dan estrogen  di bawah berikut:
Fitoestrogen (Kiri), Estrogen (Kanan)
Dari gambar tersebut sudah jelas berbeda jauh sekali. Estrogen termasuk senyawa steroid sementara fitoestrogen senyawa non-steroid. Lantas mengapa isoflavon dikatakan fitoestrogen? Yap, karena isoflavon mampu berikatan dengan reseptor estrogen di dalam tubuh kita meskipun efek estrogeniknya lemah. Namun hal perlu diperhatikan adalah konsumsilah kedelai dalam jumlah yang wajar, bukan untuk konsumsi harian.
Mh Badrut Tamam
Lecturer Science Communicator Governing Board of Generasi Biologi Indonesia Foundation