Kingdom
|
Plantae
|
Filum
|
Tracheophyta
|
Kelas
|
Magnoliopsida
|
Ordo
|
Myrtales
|
Famili
|
Myrtaceae
|
Genus
|
Syzygium
|
Spesies
|
Syzygium aromaticum
|
Deskripsi cengkeh yakni mempunyai habitus pohon dengan tinggi mencapai 5-10 meter. Cengkeh memiliki akar tunggang yang panjang dan kuat (Ketaren, 1985). Tajuk tanaman cengkeh umumnya berbentuk kerucut. Cabang-cabangnya sangat banyak dan rapat, pertumbuhan agak mendatar dan ukurannya relatif kecil jika dibandingkan dengan batang utama. Tanaman cengkeh memiliki daun yang tidak lengkap karena hanya mempunyai tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina), namun tidak memiliki pelepah daun (vagina). Daun tunggal bertangkai dan duduk bersilang. Bangun daunnya memanjang (oblongus), bagian ujung runcing (acutus), pangkalnya meruncing (acuminatus), susunan tulang menyirip (penninervis), tepi daunnya rata (integer), daging daunnya seperti kertas, tipis, tetapi cukup tegar. Daun berukuran panjang 2,5-5 cm dan lebar 6-13,5 cm. Daun berwarna merah muda ketika masih muda dan hijau ketika mulai menua dengan permukaan licin dan mengkilap karena keberadaan kelenjar minyak (Tjitrosoepomo, 2005).
Daun cengkeh |
Bunga cegkeh merupakan bunga majemuk tak berbatas malai rata (corymbus rasomus), muncul pada ujung ranting daun (flos terminalis) dengan tangkai pendek. Kelopak berbentuk corong, pangkal berlekatan, mahkota berbentuk bintang dengan panjang 4-5 mm, benang sari banyak dengan panjang ± 5 mm, tangkai putik pendek, berwarna hijau ketika masih muda dan berubah menjadi merah ketika tua. Buah buni dengan panjang 2-2,5 cm dan berwarna merah sampai merah kehitaman. Biji berwarna coklat berukuran diameter ± 4 mm (Tjitrosoepomo, 2005).
Bunga cengkeh |
Minyak cengkeh |
Minyak atsiri pada cengkeh memiliki aktivitas antibakteri terhadap berbagai jenis mikroba seperti Campylobacter jejuni, Salmonella enteritidis, Escherichia coli, dan Stapphylococcus aureus, Porphyromonas gingivalis (Burt and Reinders, 2003; Zhang et al., 2017; Larhsini et al., 2001; Cressy et al., 2003; Friedman et al., 2002; Chaieb et al., 2007). Selain itu ekstrak cengkeh juga terbukti dapat menghambat proses replikasi virus hepatitis C (HCV) melalui metode in vitro (Hussein et al., 2000). Khasiat lain dari tanaman cengkeh antara lain sebagai, antiemetik (Barnes, dkk., 2002, antikarsinogenik (Zheng, 1992), analgetik, antivirus terutama Herpes simplex (Kurokawa, 1998).
Penulis: Agnes Yuliana
Referensi:
- Armando R, Asman A, 2009, Memproduksi 15 Minyak Atsiri Berkualitas, Jakarta: Penebar Swadaya.
- Barnes J, Anderson LA dan Phillipson JD. Herbal interaction. The Pharmaceutical Journal. 270: 118-121, 2003.
- Burt SA dan Reinders RD. 2003. Antibacterial activity of selected plant essential oils against Escherichia coli O157:H7. Lett Appl Microbiol. 36(3):162-7.
- Chaieb K, Hajlaoui H, Zmantar T, Kahla-Nakbi AB, Rouabbhia M, Mahdouani K, Bakhrouf A 2007. The chemical composition and biological activity of clove essential oil, Eugenia caryophyllata (Syzigium aromaticum L. Myrtaceae): a short review. Phytother Res 21: 501-506.
- Cressy H K, Jerrett A R, Osborne C M, Bremer P J. A novel method for the reduction of numbers of Listeria monocytogenes cells by freezing in combination with an essential oil in bacteriological media. J Food Protect.2003; 66:390–395.
- Friedman M, Henika PR, Mandrell RE 2002. Bactericidal activities of plant essential oils and some of their isolated constituents against Campylobacter jejuni, Escherichia coli, Listeria monocytogenes, and Salmonella enterica. J Food Protect 65: 1545-1560.
- Hernarni dan Rahardjo. 2005. Tanaman Berkhasiat Antioksidan. Penebar Swadaya. Jakarta.
- Hussein G, Miyashiro H, Nakamura N, Hattori M, Kakiuchi N, Shimotohno K. 2000. Inhibitory effects of sudanese medicinal plant extracts on hepatitis C virus (HCV) protease. Phytother Res. 14(7):510-6.
- Ketaren S. Pengantar Teknologi Atsiri. PN Balai Pustaka. Jakarta. 1985
- Kurokawa M, Hozumi T, Basnet P, Nakano M, Kadota S, Namba T, Kawana T, Shiraki K. 1998. Purification and characterization of eugeniin as an anti-herpesvirus compound from Geum japonicum and Syzygium aromaticum. J Pharmacol Exp Ther. 284(2):728-35.
- Larhsini M, Oumoulid L, Lazrek HB, Wataleb S, Bousaid M, Bekkouche K, Jana M 2 001. Antibacterial activity of some Maroccan medicinal plants. Phytother Res 15: 250-252.
- Nassar, M. I. (2006). Flavonoid triglycosides from the seeds of Syzygium aromaticum. Carbohydr Res 341(1), 160-3.
- Tjitrosoepomo, G. Morfologi Tumbuhan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. 2005.
- Tjitrosoepomo, G. Taksonomi Tumbuhan Obat-Obatan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. 1994
- Zhang Yi, YueWang, Xiaojing Zhu, Ping Cao, Shaomin Wei, Yanhua Lu. 2017. Antibacterial and antibiofilm activities of eugenol from essential oil of Syzygium aromaticum (L.) Merr. & L. M. Perry (clove) leaf against periodontal pathogen Porphyromonas gingivalis. Elsevier. 113(12): 396-402.
Leave a Reply