1. Enzim Indusibel
Enzim β-galaktosidase adalah enzim utama yang digunakan untuk memotong ikatan β-galaktosida (ikatan β-1,4) yang ada pada molekul laktosa (β-galaktosida) sehingga dihasilkan dua monosakarida, yaitu glukosa dan galaktosa.
Enzim permease galaktosidase adalah enzim yang berperan dalam pengangkutan laktosa dari luar ke dalam sel. Sementara enzim galaktosidase transasetilase (berukuran 30 kDa) masih belum diketahui secara pasti kegunaannya dalam metabolisme (Yuwono, 2007).
Gen pertama, lacZ mengkode enzim β-galaktosidase, yang menghidrolisis laktosa menjadi galaktosa dan glukosa; gen kedua, lacY mengkode permease, protein membran yang mengangkut laktosa ke dalam sel; gen ketiga, lacZ mengkode transasetilase. Keseluruhan unit transkripsi ini di bawah satu operator dan satu promoter. Gen pengatur yang berupa lacI terletak di luar operon yang mengkode represor. Molekul represor ini bersifat allosterik yang mampu mengikatkan diri pada operator (Gambar 1). Ketika represor menempel pada operator, maka seluruh operon lac tidak bisa mengekspresikan untuk mensintesis enzim untuk metabolisme laktosa. Pada tahap inilah operon lac dalam keadaan off (Campbell, 2009; Murray, 2009).
Gambar 1. (A) Ada laktosa, represor tidak aktif, operon dalam keadaan on, (B) Tidak ada laktosa, represor aktif, operon dalam keadaan off (Campbell et al, 2009).
Jika suatu kultur E.coli yang diberi media glukosa dan laktosa, maka bakteri tersebut akan menggunakan glukosa terleih dahulu sampai habis. Selanjutnya setelah mengalami fase lag yang pendek (Gambar 2), maka bakteri tersebut akan menggunakan laktosa sebagai sumber karbon. Hal ini dikarenakan enzim untuk metabolisme glukosa lebih konstitutif daripada enzim untuk metabolisme laktosa yang bersifat indusibel (Prescott, 2002).
2. Enzim Konstitutif
Baca juga: Enzim Nitrat Reduktase
3. Enzim Regulator
Enzim Allosterik
Enzim Pengatur Kovalen (Covalently Modulated Enzyme)
Leave a Reply