Arsip

Kategori

Perbedaan Sense, Antisense, Template dan Anti-template

Dalam mempelajari biologi molekuler, seringkali banyak yang masih bingung dengan konsep maupun istilah yang terdapat pada materi genetik (DNA dan RNA). Konsep yang sering ditanyakan adalah seputar perbedaan DNA sense dan DNA nonsense serta template, antitemplate, dan beberapa istilah lainnya.

Konsep sense dan antisense seringkali banyak yang keliru terutama ketika diajarkan di SMA. Bahkan banyak sekali buku pelajaran sekolah yang menjelaskan kesalahan konsep tersebut meskipun buku tersebut diterbitkan oleh penerbit ternama.

Agar tidak salah konsep, maka saya merujuk pada sumber referensi text book dan buku dengan pengarang terpercaya untuk dapat dijadikan acuan. Buku tersebut memuat konsep fundamental mengenai biologi molekuler.

Sebelumnya, kita bahas mengenai struktur DNA terlebih dahulu secara ringkas. DNA memiliki dua untaian yang bersifat antipararel. Dikatakan antipararel dikarenakan bersifat sejajar (pararel) namun arahnya saling berlawanan. 
DNA dan RNA memiliki ujung 5′ dan 3′ berdasarkan posisi gugus fosfat yang terletak di urutan atom karbon pada gula deoksiribosa / ribosa. Poin ini sangat penting untuk diperhatikan ketika mempelajari biologi molekuler.

Adapun penjelasan mengenai istilah yang ada di dalam untaian DNA akan dijelaskan dan disertai dengan gambar berikut:

Sumber: Allison, 2007.

DNA SENSE adalah untaian DNA dengan arah 5′ → 3′ yang memiliki urutan / sekuens basa nitrogen sama dengan mRNA (kecuali T diganti U). Untaian ini juga dikatakan sebagai untaian positif (+). Dikarenakan untaian ini memiliki urutan yang sama dengan mRNA, maka untaian ini disebut sebagai pengkode (coding). Untaian ini TIDAK ditranskripsi atau dicetak menjadi mRNA sehingga disebut anti-template.

DNA ANTISENSE adalah untaian DNA dengan arah 3′ → 5′ atau disebut untaian negatif (-). Untaian ini berperan untuk melakukan transkripsi membentuk mRNA sehingga untaian ini disebut Pencetak/Cetakan (Template). Arah 3′ → 5′ didasarkan pada untaian DNA ini ketika proses transkripsi oleh enzim RNA Polimerase. Urutan / sekuens basa nitrogen pada untaian ini tidak sama dengan mRNA sehingga dikatakan sebagai non coding.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka ringkasannya adalah sebagai berikut:

  1. Sense = coding = anti-template = untaian positif = 5′ → 3′ 
  2. Antisense = non-coding = template = untaian negatif = 3′ → 5′
Penulis:
Mh. Badrut Tamam, M. Sc.

Referensi

  1. Allison, Lizabeth. 2007. Fundamental Molecular Biology. Malden: Blackwell Publishing.
  2. Reece, Richard J. 2004. Analysis of Genes and Genomes. West Sussex: John Wiley & Sons.
  3. Reece, Jane B., et al. 2017. Campbell Biology 11th Edition. New York: Pearson.
  4. Yuwono, Triwibowo. 2005. Biologi Molekular. Jakarta: Erlangga

    Penelusuran terkait:
    Mh Badrut Tamam
    Lecturer Science Communicator Governing Board of Generasi Biologi Indonesia Foundation