Arsip

Kategori

Spesies Baru Jahe dari Sumatra

Sumatra adalah pulau terbesar keenam di dunia dan terletak di tropis, sehingga keberadaanya menyimpan berbagai keanekaragaman hayati yang melimpah. Berbagai temuan spesies baru kerap terjadi di Pulau ini. Penemuan flora terbaru yakni dari suku jahe-jahean (Zingiberaceae) dan yang berasal dari marga Zingiber
Sebelumnya, terdapat 49 spesies dari suku Zingiberaceae dan diantaranya terdapat 17 spesies dari marga Zingiber yang berada di Sumatra. Penemuan jahe jenis baru tersebut diberi nama ilmiah Zingiber alba yang ditemukan di Simanau, Solok, Sumatra Barat.
Secara keseluruhan berdasarkan data dari Catalouge of Life, genus Zingiber di dunia terdapat 144 spesies yang sudah diidentifikasi. Penemuan jahe baru dari Sumatra ini memberikan sumbangsih data terbaru mengenai keberadaan jahe di dunia.
Deskripsi Zingiber alba 
Herba, panjang 3 – 3,5 m. Akar rimpang dekat dengan permukaan tanah, lunak di bagian dalamnya. Batang semu tegak, tebal, dengan selubung bagian basal berwarna hijau. Daun berjumlah 12 – 22 dalam satu tumbuhan. Panjang tangkai 0,7 – 1,5 mm. Panjang ligule, 0,4 – 1 cm. Ukuran Helaian Daun 50−55 × 10−12 cm, nyaris lanset, ujung daun meruncing, berambut. Perbungaan membentuk rumpun, lonjong-memanjang dengan panjang 40-80 cm, warna putih-kehijauan.
Secara etimologi, pemberian nama spesies “alba” dikarenakan warna bunga spesies baru ini memiliki warna putih. Distribusi Zingiber alba  dapat dijumpai Sumatra Barat dan Taman Nasional Batang Gading, Sumatra Utara. Tumbuhan ini dapat tumbuh di tanah berpasir dengan ketinggian 500-1200 m. Di Minangkabau, nama daerah tumbuhan ini disebut penggalan yang pada awalnya dikira sebagai jahe jenis Zingiber acuminatum

Gambar 1. Botani Zingiber alba. (A) Habitus; (B) Bagian batang semu; (C) Perbungaan; (D) Buah; (E) Biji; (F) Ujung perbungaan; (G) Bunga; (H) Irisan bunga, (I) Benang sari dan Ovarium
Referensi:
Nurainas Nurainas and Dayar Arbain. 2017. A new species and a new record of Zingiberaceae from Sumatra, Indonesia. Taiwania 62(3): 294-298. DOI: 10.6165/tai.2017.62.294
Mh Badrut Tamam
Lecturer Science Communicator Governing Board of Generasi Biologi Indonesia Foundation