Rumput Sintetis memicu Resiko Kanker, Kok bisa?

4 minutes reading
Sunday, 5 Nov 2023 13:06 0 1494 Elsa Mega Suryani

Saat ini terdapat dorongan untuk mengoptimalkan dan memodifikasi lingkungan kita dengan kemajuan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup dan beradaptasi dengan perubahan kondisi lingkungan. Namun, banyak modifikasi semacam itu menimbulkan peningkatan risiko terhadap lingkungan alam dan kesehatan kita sendiri. Mengganti lahan rumput alami dengan rumput sintetis adalah salah satu contoh perbaikan dengan risiko kesehatan yang belum tereksplorasi.

Rumput sintetis merupakan karpet dari serat sintetis yang meniru tampilan lapangan rumput alami. Rumput sintetis kini menjadi trend untuk digunakan baik dirumah maupun dilapangan. Ternyata menurut penelitian penggunaan rumput sintetis dapat membahayakan tubuh, bahkan dapat mengakibatkan kanker. Apakah benar?

Menurut para ahli, bahan kimia yang ada pada rumput sintetis dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui kontak dengan kulit, menghirup partikel, melalui sumber air, terutama sumber air tanah, yang dapat terkontaminasi selama pencucian.

Apa yang menjadi masalah? Permasalahan ada pada bahan pembuatan rumput sintetis. Adanya zat karsinogenik dalam karet yang terbuat dari ban mobil bekas. Suhu panas yang tinggi dapat menyebabkan bahan kimia keluar dari dasar karet remah rumput sintetis, yang terbuat dari ban daur ulang. Bahan kimia yang terlarut ini diketahui menyebabkan kematian sel pada manusia.

Sebenarnya pembuatan rumput sintetis dapat berasal dari karet sintetis baru, juga dari produk karet bekas misalnya ban mobil. Pembuatan ban mobil terdiri dari karet alam atau sintetis yang dicampur dengan banyak bahan kimia tambahan (seperti bahan pelunak, bahan pengisi, anti-degradasi, zat vulkanisasi, dan bahan penguat). Dari sekian banyak zat yang terkandung dalam ban mobil dan butiran karet yang dihasilkannya, beberapa di antaranya dianggap berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Di antara zat-zat tersebut adalah hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH), logam (kadmium, kobalt, dan timbal). Selain itu timah, merkuri, dan arsenik yang beracun. Itu semua bersifat karsinogen, neurotoksikan, mutagen, dan pengganggu endokrin. Penelitian yang ada saat ini hanya berfokus pada satu komponen saja, yaitu bahan pengisi karet remah, dengan mengabaikan kompleksitas campuran yang disebabkan oleh pemaparan semua komponen secara simultan.

Belum ada penelitian ilmiah yang menghasilkan bukti bahwa rumput sintetis menyebabkan kanker. Ada beberapa klaim viral yang menyatakan bahwa pemain sepak bola terkena leukemia, limfoma, dan jenis kanker lain dari rumput sintetis yang sering mereka gunakan. Namun klaim ini belum memiliki dukungan ilmiah yang kuat.

Badan Perlindungan Lingkungan, Komisi Keamanan Produk Konsumen, dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit juga sedang mempelajari masalah ini. Meskipun demikian diketahui 30 klub di Belanda telah melarang masyarakat menggunakan lapangan yang terbuat dari rumput sintetis karena khawatir karet tersebut dapat membahayakan kesehatan.

Referensi

  1. CardnoChemRisk. Review of the human health & ecological safety of exposure to recycled tire rubber found at playgrounds and synthetic turf fields. Pittsburgh, PA, USA: Cardno ChemRisk, Prepared for Rubber Manufacturers Association, Washington, DC; 2013.
  2. Daniel Luzer, Artificial Turf and Cancer Risk, JNCI: Journal of the National Cancer Institute, Volume 108, Issue 12, December 2016, djw311, https://doi.org/10.1093/jnci/djw311
  3. EuropeanCommission. Request to the European Chemicals Agency to assess whether the presence of certain substances in recycled rubber granules used as infill in synthetic turf could pose a risk to human health. 2016. Ref. Ares(2016)2535167 – 01-06-2016. https://echa.europa.eu/documents/10162/13641/echa_rest_proposals_rubber_granules_en.pdf.
  4. Ginsberg G, Toal B, Simcox N, Bracker A, Golembiewski B, Kurland T, Hedman C. Human health risk assessment of synthetic turf fields based upon investigation of five fields in Connecticut. J Toxicol Environ Health A. 2011;74(17):1150-74. doi: 10.1080/15287394.2011.586942. PMID: 21797769.
  5. Murphy, M., Warner, G.R. 2022. Health impacts of artificial turf: Toxicity studies, challenges, and future directions. Environmental Pollution, volume 310, 119841. https://doi.org/10.1016/j.envpol.2022.119841
  6. Pronk MEJ, Woutersen M, Herremans JMM. Synthetic turf pitches with rubber granulate infill: are there health risks for people playing sports on such pitches? J Expo Sci Environ Epidemiol. 2020 May;30(3):567-584. doi: 10.1038/s41370-018-0106-1. Epub 2018 Dec 19. PMID: 30568187; PMCID: PMC7181390.
Elsa Mega Suryani

Elsa Mega Suryani

S2 Biologi Universitas Brawijaya (2022)
PT. Bumame Farmasi (2022)
Lecturer (2022-now)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Arsip

    Kategori

    Kategori

    Arsip

    LAINNYA
    x