Dalam ilmu fisika, sinar yang nampak oleh mata adalah sinar putih. Newton menemukan sinar putih pada cahaya matahari memiliki spektrum bias 7 warna, yakni merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu yang sering kali disingkat menjadi me-ji-ku-hi-bi-ni-u (gambar 1). Warna tersebut dapat kita lihat ketika ada pelangi atau sinar putih yang dibiaskan melalui kaca prisma.
Warna-warna pelangi tersebut juga dapat kita jumpai pada tubuh manusia. Ketujuh warna tersebut berasal dari 7 titik cakra yang ada di sepanjang tulang belakang manusia(gambar 2). Chakra adalah pusat pusaran pintu masuknya energi yang berfungsi menyerap energi prana. Pusaran cakra memiliki bentuk yang berbeda yang dapat dibedakan berdasarkan kelopaknya (gambar 3). Gelombang elektromagnetik yang dilalui oleh cakra tersebut akan menghasilkan warna aura yang berpendar disekitar tubuh. Di pusat-pusat energi inilah, pikiran dan perasaan pertama kali berperan secara langsung mempengaruhi dan mengatur seluruh fungsi tubuh.
Ketika energi-energi dalam cakra mengalir bebas dan terbuka, seseorang menciptakan suatu keadaan seimbang dan sehat dalam sistem tubuhnya. Ketika semua warna bervibrasi menurut frekuensinya yang sempurna, maka aura menjadi cahaya putih yang merupakan penggabungan dari tujuh warna. Cahaya ini beradiasi dari inti kristal atau inti diri seseorang.
Adapun identitas 7 cakra adalah sebagai berikut:
- Cakra Dasar/Akar (Warna: Merah)
- Cakra Abdominal (Warna: Jingga)
- Cakra Solar Plexus (Warna: Kuning)
- Cakra Jantung/Green Heart (Warna: Hijau)
- Cakra Tenggorokan (Warna: Biru)
- Cakra Mata ketiga/Ajna (Warna: Nila)
- Cakra Mahkota/Ubun-ubun (Warna: Ungu)
Leave a Reply