Arsip

Kategori

Ciri-ciri dan Klasifikasi Kodok Buduk

Kodok dengan sebutan Asian common toads ini memiliki benjolan-benjolan hitam yang tersebar di sisi tubuh bagian atas. Nama lokalnya adalah kodok buduk atau kodok puru.
Ciri-ciri
Ukuran tubuh sedang, memiliku alur pada supraorbital dan supratimpanik yang menyambung, tidak memiliki alur parietal. Jari-jari berselaput renang separuhnya. Ukuran jantan dewasa 55-80 mm; betina 65-85 mm. Tekstur kulit cenderung berkerut dengan bintil-bintil yang jelas. Warna kodok muda pada umumnya kemerahan. Kodok dewasa berwarna kecoklatan kusam, kehitaman, atau kemerahan, bintil berwarna hitam atau coklat, alur kepala biasanya coklat tua atau hitam, dagu umumnya berwarna merah pada kodok jantan.
Perkembangbiakan
Bertelur dengan jumlah ratusan hingga ribuan butir yang dikeluarkan dalam bentuk untaian berlendir, biasanya di kolam atau genangan air di malam purnama.
Habitat
Termasuk kodok terestrial nokturnal yang dapat ditemukan dijumpai di subtropis, dan habitat tropis hingga ketinggian 2000 mdpl. Kodok buduk lebih suka daerah dataran rendah seperti hutan dataran rendah yang terganggu, batas hutan, daerah tepi sungai, hutan lebat yang hijau, kebun, dan daerah pertanian dan perkotaan yang didominasi manusia.
Klasifikasi
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Amphibia
Order: Anura
Famili: Bufonidae
Genus: Duttaphrynus
Species: Duttaphrynus melanostictus
Sinonim: Bufo melanostictus

Status Konservasi
Status IUCN: Resiko Rendah (Least Concern)

Referensi
Iskandar, DT. 1998. Amfibi Jawa Bali. LIPI Press

Mh Badrut Tamam
Lecturer Science Communicator Governing Board of Generasi Biologi Indonesia Foundation