Mengenal sejarah taksonomi
Hierarki dari kingdom hingga spesies (sistem taksonomi) sesuai dengan sejarah alami organisme tersebut (evolusi) karena sistem klasifikasi pertama adalah sistem Linnean. Sistem ini diciptakan oleh ilmuwan Swedia, Carl Linnaeus. Metode klasifikasi Linnean saat ini digunakan oleh para peneliti dan ilmuwan. Hingga saat ini, mereka masih menggunakan sistem tersebut untuk mengklasifikasikan makhluk hidup. Mekanisme metode ini adalah ciri-ciri morfologi, organ reproduksi, habitat serta kenampakan makhluk hidup baik bentuk maupun ukurannya. Misalnya mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan habitatnya, maka hewan seperti ikan lele, bandeng, paus, dan hiu akan berada dalam satu kelompok sebagai hewan yang hidup di air, sedangkan hewan seperti ayam, kuda, kucing, kadal akan dikelompokkan menjadi satu kelompok hewan yang tinggal di darat. Kekurangan metode ini tidak dapat mengetahui hubungan evolusi (Sugiri, Nawangsari, & Soetarmi, 1999).
Pada abad ke-18, Charles Darwin menciptakan metode klasifikasi baru bernama filogenetik yang lebih modern dibandingkan sistem Linnean. Saat ini lebih mudah jika menggunakan metode klasifikasi Darwin (metode filogenetik) untuk mengidentifikasi organisme makhluk hidup karena hanya mengklasifikasikan organisme menggunakan kombinasi kekerabatan filogenetik dan persamaan umum serta mengaitkan hubungan antara klasifikasi dan evolusi. Sistem klasifikasi filogenik dapat diartikan sebagai pengelompokan berdasarkan kedekatan hubungan antar tingkat takson. Darwin mengaitkan hubungan klasifikasi dan evolusi dengan menyatakan bahwa kemiripan struktur tubuh menunjukkan hubungan kekerabatan yang lebih erat. Dasar pemikiran Darwin adalah setiap makhluk hidup mengalami perubahan sehingga ciri atau cirinya berbeda dengan ciri nenek moyangnya. Misalnya kera lebih dekat kekerabatannya dengan gorila dibandingkan dengan manusia dan manusia (Homo sapiens) tertinggal dari seleksi alam (Sugiri, Nawangsari, & Soetarmi, 1999).
Mengapa kita perlu mengklasifikasikan semua makhluk hidup?
Klasifikasi adalah cara pengelompokan makhluk hidup suatu organisme. Pengklasifikasian makhluk hidup dilakukan untuk mengelompokkan makhluk hidup menurut kelompoknya sesuai dengan persamaan ciri fisiknya (Kadhila, 2019).
Menurut saya, mengklasifikasikan dan mengidentifikasi seluruh organisme hidup di dunia sangat diperlukan karena membantu para ilmuwan untuk mengidentifikasi hewan secara berurutan, membantu mereka mengklasifikasikan spesies baru dengan mencari tahu di komunitas mana mereka cocok, dan lebih mudah untuk diteliti. spesies ketika mereka dikelompokkan ke dalam kelompok, dan membantu dalam identifikasi organisme hidup serta dalam memahami keanekaragaman organisme hidup. Klasifikasi membantu kita mempelajari berbagai jenis tumbuhan dan hewan, ciri-ciri, persamaan, dan perbedaannya. Hal ini memungkinkan kita untuk memahami bagaimana organisme kompleks berevolusi dari organisme yang lebih sederhana (Kadhila, 2019). Aplikasi klasifikasi untuk peneliti yang terlibat dalam industri, mulai dari mikrobiologi klinis atau medis hingga produk makanan. Kuman (mikroba) dapat berperan sebagai patogen, menginfeksi inangnya atau berguna dalam menghasilkan sesuatu. Itu dapat menciptakan produk yang berbeda dengan memisahkannya. Patogen (terutama bakteri) yang bersifat patogen dapat digunakan sebagai vaksin untuk mencegah penyakit, sementara beberapa mikroba berperan dalam produksi pangan (Franco-Duarte et al, 2019).
Referensi:
[1] Franco-Duarte et al. (2019). Advances in Chemical and Biological Methods to Identify Microorganisms—From Past to Present. Microorganisms, 7(5), 130. doi:10.3390/microorganisms7050130
[2] Kadhila, N. (2019). Characteristics and classification of living organisms. Retrieved October 27, 2020, from https://assets.cambridge.org/97805216/80547/excerpt/9780521680547_excerpt.pdf
[3] Sinh, N., Wiemers, M., & Settele, J. (2017). Proposal for an index to evaluate dichotomous keys. Zookeys, 685, 83-89. https://doi.org/10.3897/zookeys.685.13625
[4] Sugiri, Nawangsari, and Soetarmi, S. (1999). Biology, Fifth Edition. Jakarta: Erlangga.
Leave a Reply