Arsip

Kategori

Peta
Image by Freepik.com

GIS dalam Biologi: Pelacak Keanekaragaman Hayati

Kenapa seorang biologist perlu memahami tentang Geographic Information System atau GIS? Jadi, kita perlu memahami tentang hal ini karena teknologi ini berperan kunci dalam berbagai bidang, termasuk biologi. Dengan kemampuannya untuk memvisualisasikan dan menganalisis data geografis, teknologi ini telah membantu para ahli botani dan pengelola satwa liar untuk meningkatkan pemahaman tentang keanekaragaman hayati, mengoptimalkan konservasi, dan memantau perubahan lingkungan secara mendalam. Melalui artikel ini, kita akan menjelajahi peran penting teknologi ini dalam dunia biologi, serta mengenal lebih dekat perangkat lunak ArcGIS yang menjadi alat kunci dalam mewujudkan potensi luar biasa dari GIS.

Apa itu Geographic Information System?

GIS (Geographic Information System) merupakan suatu kerangka untuk mengumpulkan, mengelola, dan menganalisis data. Ini juga merupakan sistem informasi khusus yang mengelola data yang mempunyai informasi spasial (referensi spasial) atau 3D [1]. Dalam arti sempit yaitu sistem komputer yang dapat membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi yang efisien secara geografis, misalnya data yang diidentifikasi berdasarkan lokasi, dalam suatu database, sistem ini juga dapat diakses, ditransfer, diubah, diproses, dan ditampilkan. menggunakan berbagai macam program aplikasi perangkat lunak (software) [2,9]. Berakar pada geografi, teknologi ini mengintegrasikan banyak jenis data [1,2]. Ini menganalisis lokasi spasial dan mengatur lapisan informasi ke dalam visualisasi menggunakan peta dan tampilan 3D [3]. Dengan kemampuan unik ini, GIS mengungkapkan wawasan data yang lebih mendalam, seperti pola, hubungan, dan situasi serta membantu pengguna membuat keputusan yang lebih cerdas [4]. Saat ini GIS mendukung perangkat lunak yang sering digunakan oleh departemen pemerintahan dan militer yang berbasis open source yaitu GRASS atau uDig atau khususnya produk yang memenuhi kebutuhan dan telah didefinisikan dengan sangat baik [5, 6].

Komponen GIS

Gambar 1. Komponen Geographic Information System [1].

Bagaimana peran GIS di bidang Biologi?

Dalam keanekaragaman hayati dan khususnya penghitungan keanekaragaman hayati, peta GIS yang digunakan oleh ahli botani dan pengelola satwa liar akan membayangkan dan menyajikan data yang cukup untuk menyempurnakan batas-batas cagar alam selama pembuatannya untuk mencapai tingkat konservasi keanekaragaman hayati tertinggi dalam negosiasi kompleks yang diperlukan dengan restorasi habitat dan spesies guna untuk menyeimbangkan kebutuhan sosial dan ekonomi [6]. Untuk konservasi, GIS memungkinkan pengguna untuk menentukan prioritas konservasi, menetapkan tujuan konservasi untuk masing-masing kawasan, dan melacak kemajuan upaya ini dari waktu ke waktu. GIS bertujuan untuk melacak keadaan suatu wilayah saat ini dan untuk meramalkan atau mempersiapkan kebutuhan potensial [7]. Para peneliti dapat menggunakan GIS sebagai alat penting untuk memantau keanekaragaman hayati untuk mengakomodasi berbagai macam atribut data spasial dan aspasial. Data distribusi spesies dan habitat dari berbagai tanggal memungkinkan pelacakan lokasi dan tingkat transisi [7, 8].

Mengenal perangkat lunak ArcGIS

ArcGIS adalah paket perangkat lunak yang terdiri dari produk perangkat lunak sistem informasi geografis yang dikelola oleh Pusat Analisis Sistem Lingkungan untuk bekerja dengan peta dan informasi geografis [2]. ArcGIS beroperasi dengan mendesain peta yang menyertakan susunan kategori sebagai lapisan. Setiap lapisan diurutkan secara spasial sedemikian rupa sehingga perangkat lunak mengaturnya dengan benar saat lapisan tersebut ditumpangkan di atas lapisan lainnya untuk membuat peta data yang rumit [2,9,10]. GIS dan arcGIS merupakan salah satu teknologi perangkat lunak pada era saat ini yang dapat membantu peneliti dalam memantau hal-hal yang akan terjadi di alam [9-12]. Jika menggunakan peta konvensional, para peneliti hanya bisa melihat tempatnya saja, dan juga para peneliti bisa melihat berbagai hal yang ada di muka bumi dengan menggunakan GIS dan arcGIS [11-13].

Tampilan arcGIS

Gambar 2. Tampilan arcGIS [2]

Referensi:

[1] Pajorska, Z. (2023) What is GIS: A complete guide to geographic information systems, Stratoflow. Available at: https://stratoflow.com/what-is-gis/ (Accessed: 24 October 2023).

[2] Shaktawat, Y.S. (2020) What is arcgis?, Geospatial World. Available at: https://www.geospatialworld.net/blogs/what-is-arcgis/ (Accessed: 24 October 2023).

[3] Ali, E. (2020). Geographic Information System: Definition, Development, Applications & Components. Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/340182760_Geographic_Information_System_GIS_Definition_Development_Applications_Components/citations

[4] C.P.Lo. Albert. & W. Yeung (2002): Concepts and Techniques of Geographic Information Systems, PHI, pp 87.

[5] Admin (2016) 67 important GIS applications and uses, Grind GIS-GIS and Remote Sensing Blogs, Articles, Tutorials | easy to learn gis, love geography. Available at: https://grindgis.com/blog/gis-applications-uses (Accessed: 24 October 2023).

[6] GISGeography (2023) The remarkable history of GIS, GIS Geography. Available at: https://gisgeography.com/history-of-gis/ (Accessed: 24 October 2023).

[7] Overview of Geographic Information Systems (GIS) viewed at https://shodhganga.inflibnet.ac.in/bitstream/10603/108205/12/12_chapter%204.pdf

[8] Chapter 6 – the functioning of a GIS (no date) Geographical information systems. Available at: http://www.fao.org/3/W0615E/W0615E06.htm (Accessed: 24 October 2023).

[9] Jhummarwala, A., M.B. Pothdar, dan Prashant, C. (2014). Parallel and Distributed GIS for Processing Geo-Data: An Overview. International Journal of Computer Applications (0975-8887). Volume 106- No 16 November 2014.

Nelson Chandra
Lulusan S1 Bioinformatika (B.Sc) i3L