Arsip

Kategori

Sistem Ekskresi Pada Hewan

Eksresi merupakan proses pengeluaran zat sisa metabolit yang sudah tidak digunakan oleh tubuh khususnya sel dan darah. Metabolisme karbohidrat, protein dan lemak menghasilkan H2O, CO2, Kreatinin, NH3, Urea dan Panas yang dapat mengganggu tubuh, sehingga keberadaannya di dalam tubuh harus dikendalikan. Sama halnya saat tubuh mengkonsumsi mineral berlebih, mineral tersebut harus dikeluarkan dari dalam tubuh dalam upaya menjaga homeostatis. Fungsi sistem eksresi:
  1. Mengatur kondisi fisiologi 
  2. Homeostatis (keadaan lingkungan dalam tubuh yang selalu 
  3. Pembuangan sampah mineral 
  4. Mengatur pH, volume tekanan osmotik, kandungan air dan mineral dalam 
  5. Mengatur suhu tubuh.


PERKEMBANGAN GINJAL VERTEBRATA
Semua ginjal vertebrata awalnya berkembang dari Arkinefreos atau holonefros. Arkinefros merupakan saluran arkinefrik (purba) yang memanjang sepanjang selom yang dihubungkan dengan pembuluh darah yang tersusun segmental. Ujung pembuluh yang terbuka bebas ke selom tubuh dinamakan Nefrostome.
Pada masa larva anamniota (hewan yang bertelur di air) ginjal muncul sebagai ginjal transisi atau pronefros bukan sebagai akrenefros. Saat dewasa, bagian depan pronefros ikan dan amfibi mengalami modifikasi atau degenerasi menjadi metanefros.

Pada amniota (reptilia dan aves berkaki dua yang bertelur di darat; mamalia berkaki empat yang melahirkan di darat) jenis dan tahap perkembangan ginjal dibagi menjadi pronefros, mesonefros dan metanefros. 
1. Pronefros
Bentuknya bersegmen. Letaknya jauh ke dalam rongga tubuh. Tidak memiliki glomerulus. Setiap unit memiliki satu Nefrostome yang bermuara ke arah selom. Muncul pertama kali saat embrio. Pada reptilia, aves dan mamalia hanya tampak sementara pada embrio kemudian menghilang. Pada ikan dan amfibi hilang saat dewasa.

2. Mesonefros
Ginjal mesonefrik, saluran sperma dan saluran mesonefrik membawa urin dan/atau sperma. Saluran reproduksi dan urinari bersatu. Mesonefros berkembang secara segmental di tengah rongga tubuh. Beberapa Nefrostoma bermuara ke dalam selom. Eksresi dilakukan oleh glomerulus. Pada ikan dan amfibi berfungsi hingga dewasa. Pada reptilia, aves dan mamalia hanya berfungsi selama fase embrio dan menghilang, namun salurannya tetap ada sebagai vas diferens.

3. Metanefros
Tidak bersegmen, tidak memiliki Nefrostome. Banyak glomerulus. Dimiliki dan berfungsi hingga dewasa pada reptilia, aves dan mamalia. Perbedaan mendasar dari ketiga tipe ginjal adalah pada segmen, jumlah Nefrostome dan jumlah glomerulus.

Gambar 1. Tipe-tipe ginjal pada hewan

Mamalia
Mamalia memiliki sepasang ginjal yang terhubung dengan pembuluh arteri renal dan vena renal. Urin yang dihasilkan oleh ginjal akan melewati saluran yang disebut ureter yang akan bermuara ke kandung kemih. Urin dikeluarkan dari kandung kemih melalui saluran yang berbentuk uretra. Otot Sphincter pada persambungan ureter dan kandung kemih akan mengontrol pengeluaran urin.
Struktur ginjal mamalia memiliki tiga bagian utama, yaitu korteks di bagian luar atau kulit ginjal; medula di bagian dalam korteks dan pelvis atau rongga ginjal. Nephron adalah unit fungsional terkecil ginjal yang terdiri atas saluran tunggal panjang dan memiliki bagian pembuluh yang menggelembung disebut glomerulus yang diselubungi oleh kapsula Bowman.

Proses
Tempat
Hasil
Kandungan
Filtrasi
Glomerulus
Urine Primer / Filtrat Glomerulis
Darah Tanpa Protein, banyak zat berguna
Reabsorpsi
Tubulus Kontortus Proksimal
Urine Sekunder / Filtrat Tubulus
Tanpa zat berguna, ada ureum
Ausgmentasi
Tubulus Kontortus Distal
Urine
Ada H+, K, keratin, banyak ureum
Amfibi
Dengan Opistonefros, yaitu ginjal mesonefros yang letaknya di antara mesonefros dan metanefris. Ginjal ini definitif pada amhibi dan ikan.
Urin mengalir melalui ureter  masuk ke dalam kandung kemih. Amphibi terestrial (hidup di atas tanah) menghasilkan sampah Nitrogen berupa urea dan amonia. Amonia lebih beracun dari pada urea. Urea diproduksi di hati dan membutuhkan lebih banyak energi dalam proses pembuatannya dari pada amonia.
Reptilia
Struktur ginjalnya lobulated. Sampah Nitrogen dalam bentuk amonia, urea, uric acid atau kombinasinya. Buaya, ular dan beberapa kadal tidak memiliki kandung kemih. Beberapa kadal memiliki kandung kemih, salurannya berhubungan dengan uretra yang pendek kemudian kloaka.

Penulis: Nadya Haqque Santosa Putri

Mh Badrut Tamam
Lecturer Science Communicator Governing Board of Generasi Biologi Indonesia Foundation