Arsip

Kategori

Adaptasi Ular Laut Ketika Bernafas di Air Kini Terungkap

Ular laut merupakan salah satu hewan berbisa mematikan yang memiliki kemampuan untuk hidup di dalam air dalam jangka waktu yang panjang. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh ahli biologi dengan menggunakan ular laut jenis Hydrophis cyanocinctus mengemukakan bahwa di kepala ular laut tersebut memiliki jaringan pembuluh darah yang mampu memberikan suplai oksigen ketika berada di air.

Jaringan pembuluh darah yang diberi nama modified cephalic vascular network (MCVN) tersebut untuk pertama kalinya diungkap struktur serta fisiologisnya. MCVN berada di bagian bawah permukaan kulit, khususnya di daerah antara moncong dengan bagian atas kepala ular.

Saat menyelam di laut, ular tersebut menggunakan bagian atas kepalanya yang penuh dengan jaringan pembuluh sebagai “insang”. Meskipun strukturnya berbeda dengan insang pada ikan dan amfibi, namun jaringan pembuluh darah tersebut memiliki fungsi yang sama.

Bagaima mekanisme ular laut bernafas ketika di dalam laut? Dalam penelitian tersebut terdapat empat hipotesis mekanisme pernafasan ular laut berdasarkan struktur MCVN, antara lain:

Hipotesis 1: MCVN memasok darah ke organ cephalic mechanosensory yang disebut sensilla.

Hipotesis 2: MCVN memasok darah ke jaringan erektil yang menutupi lubang hidung (lubang hidung hemostatik).

Hipotesis 3: MCVN memasok darah ke kelenjar premaxillary yang telah dimodifikasi (bagian anterior dari supralabial gland) yang telah memperoleh fungsi osmoregulasi kelenjar garam.

Hipotesis 4: MCVN menyediakan pasokan oksigen tambahan ke otak selama berada di air. Ular laut mendapatkan oksigen dalam jumlah yang signifikan melalui kulitnya dan struktur mikroepidermis yang dimodifikasi

 

Referensi: Alessandro Palci et al. 2019. Novel vascular plexus in the head of a sea snake (Elapidae, Hydrophiinae) revealed by high-resolution computed tomography and histology. R. Soc. open sci 6 (9); doi: 10.1098/rsos.191099

Mh Badrut Tamam
Lecturer Science Communicator Governing Board of Generasi Biologi Indonesia Foundation