ADAM BUKAN MANUSIA PERTAMA?

3 minutes reading
Sunday, 8 Mar 2009 14:33 0 709 Mh Badrut Tamam

Sebuah pertanyaan sensasional yang membutuhkan jawaban dengan analisis terpadu. Dewasa ini, mahasiswa biologi sangatlah beruntung karena berada pada era yang tepat. Biologi telah berkembang pesat sebagai ilmu sentral, menjadi penghubung dari semua ilmu sains, dan merupakan persimpangan tersibuk yang mempertemukan sains, agama, humaniora, dan ilmu sosial. Termasuk juga kajian sejarah asal usul kita, yakni manusia.

Sebagian besar dari kita meyakini bahkan menerimanya mentah-mentah jika Adam sebagai manusia pertama. Benarkah? Maka tak pelak dari kita untuk tidak mau tahu tentang asal usul kita, karena kita diciptakan oleh Tuhan dengan sempurna. Paham ini disebut kreasionis, yaitu mempercayai penciptaan yang menyatakan mahluk hidup diciptakan secara terpisah. Jika demikian, mengapa basa nitrogen DNA mulai dari virus sampai primata memilki kode yang sama? A, T, S, dan G. Mengapa Tuhan menciptakan manusia yang memiliki citra sama dengan simpanse? Bukankah betapa luas keragaman daya cipta-Nya (al-mushowwir) dalam melakukan penciptaan? Bila kita membicarakan antara evolusi dan kreasionisme, maka agak sulit menemukan titik koordinat yang sesuai pada saat ini, entah di masa depan.

Baiklah, sekarang kita akan membahas asal usul manusia pertama. Saat kita mempelajari genetika, maka kita pasti ingat kromosom seks pada manusia, laki-laki (XY) dan perempuan (XX). Anak laki-laki akan menerima kromosom Y dari ayahnya, dan ayahnya menerima kromosom Y dari kakeknya dan seterusnya (laki-laki → laki-laki → laki-laki…). Hal ini disebut jalur patrilineal. Perlu diketahui, kromosom Y tidak mengalami rekombinasi dengan kromosom manapun sebab kromosom tersebut tidak homolog dengan kromosom X. Penelitian yang dilakukan pada laki-laki dari berbagai etnis dan daerah asal tidak ditemukan variasi sama sekali pada masing-masing gen ZFY di kromosom Y (gen yang mengatur pematangan testis atau sperma). Dengan menggunakan perkiraan laju evolusi bagian gen ZFY dan perhitungan matematis diduga bahwa populasi laki-laki pada masa itu mungkin berjumlah beberapa ribu orang.

Sementara untuk jalur matrilineal (jalur perempuan), tentunya tidak didasarkan pada kromosom seks maupun kromosom tubuh, melainkan ditentukan oleh DNA mitokondria (mtDNA). Ingat biologi sel!. Sedikit mengulas pelajaran perkembangan hewan pada saat materi fertilisasi manusia. Ketika kepala sperma menyentuh ovum, maka akrosom yang terdiri dari enzim hidrolase akan menembus zona pelusida ovum, sehingga inti sel sperma akan masuk ke dalam ovum. Namun, mtDNA sperma tidak ikut masuk ke dalam ovum. Alhasil, ketika terjadi pembelahan zigot maka keseluruhan sel tersebut mengandung mtDNA dari ovum ibu. Dengan demikian, mtDNA anak berasal dari ibu, dan mtDNA ibu berasal dari nenek dan seterusnya (perempuan → perempuan → perempuan…).

Melalui studi mtDNA manusia, telah ditemukan perbedaan genealogi atau silsilah dalam spesies manusia. Jadi, pada saat itu manusia laki-laki maupun perempuan memiliki jumlah populasi yang banyak. terus bagaimana dengan Adam dan Hawa? Apakah mereka perintis manusia pertama di Bumi???

Mh Badrut Tamam

Mh Badrut Tamam

Lecturer
Science Communicator
Governing Board of Generasi Biologi Indonesia Foundation

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Arsip

    Kategori

    Kategori

    Arsip

    LAINNYA
    x