Dominansi Apikal Pada Tanaman

waktu baca 3 menit
Sabtu, 2 Apr 2016 03:34 0 5456 Mh Badrut Tamam
Perbaikan sistem budidaya dapat dilakukan melalui pengaturan penggunaan agroinput yang sesuai dengan kebutuhan tanaman, modifikasi lingkungan, serta penerapan teknik budidaya yang tepat. Pinching adalah tindakan atau kegiatan pembuangan titik tumbuh untuk membentuk tajuk tanaman. Salah satu metode pinching adalah pemangkasan pucuk yang bertujuan untuk menghilangkan dominansi apikal. (pengaruh penghambatan ujung pucuk terhadap pertumbuhan tunas di bawahnya), sehingga akan menstimulasi pertumbuhan tunas lateralnya yang kemudian dipelihara lebih lanjut hingga membentuk kuncup bunga. 
Beberapa laporan menunjukkan bahwa jumlah tunas lateral yang muncul sesuai dengan jumlah daun yang ditinggalkan pada tajuk saat pangkas pucuk dilakukan. Namun demikian, partisi karbohidrat terutama pada masa generatif juga turut mempengaruhi pembentukan primordia bunga. Pada tanaman berbunga, pemangkasan tunas muda dilakukan untuk mendorong pertumbuhan cabang, kecuali jika diinginkan batang yang panjang untuk bunga potong.

Dominansi apikal adalah hambatan terhadap pertumbuhan seluruh atau sebagian pada tunas lateral karena adanya tunas apikal. Dominansi apikal atau dominansi pucuk biasanya menandai pertumbuhan vegetatif tanaman baik pertumbuhan akar maupun batang. Dominansi apikal terjadi karena adanya aktivitas produksi IAA (auksin) yang berlebih di bagian pucuk batang atau pucuk cabang sehingga tunas samping tetap dalam kondisi dorman.

Auksin yang diproduksi oleh tunas apikal berdifusi ke arah bawah tumbuhan mengikuti gaya gravitasi serta menghambat pertumbuhan tunas lateral. Pemotongan tunas apikal akan menyebabkan tunas lateral dorman yang terletak di bagian bawah untuk mulai tumbuh. Konsentrasi auksin yang jauh lebih rendah menyebabkan tunas lateral terpacu untuk tumbuh. Tunas lateral lebih sensitif terhadap auksin daripada tunas apikal. Kemudian, tunas yang berada di ketiak daun menghasilkan percabangan yang akan berkompetisi untuk menjadi titik tumbuh baru. Translokasi auksin dari tempat sintesisnya dilakukan melalui floem apabila terjadi dalam jarak yang cukup jauh, dan melalui mekanisme polar transport apabila dilakukan antar sel yang berdekatan. Faktanya, pertumbuhan distimulasi oleh auksin dalam konsentrasi yang rendah sehingga pemangkasan pucuk akan mendorong tumbuhnya cabang.

Selama masih ada tunas pucuk, pertumbuhan tunas lateral akan terhambat sampai jarak tertentu dari pucuk. Penelitian pada tanaman kentang dengan memotong pucuk dan bekas potongan diberi IAA+lanolin, GA+lanolin, dan GA+IAA+lanolin, dan lanolin. Pada perlakuan IAA+lanolin, tampak pertumbuhan tunas mengalami hambatan, tetapi pada perlakuan GA+lanolin, pertumbuhan tunas yang tumbuh di ketiak daun memperlihatkan pemanjangan internodia. Pada pemberian GA+IAA+lanolin terjadi pertumbuhan stolon secara horisontal dan pada perlakuan lanolin saja pada ketiak daun akan tumbuh tunas.

Jika ujung tunas apikal atau ujung titik tumbuh dihilangkan, suplai auksin akan dikurangi dan tunas di bawahnya akan tumbuh. Selain itu produksi dan translokasi auksin ke tunas lateral akan terhenti. Akibatnya pertumbuhan lateral dari cabang akan terjadi pada laju yang lebih cepat. Contoh dominansi apikal untuk mendorong tumbuhnya cabang, serta bertambahnya daun dan bunga, tanaman berbunga sebaiknya dipangkas pucuknya ketika tingginya kurang lebih 15 cm. Ketika tanaman mulai berbunga sebaiknya bunga yang telah layu dan mati dibuang untuk mendorong tanaman terus berbunga dan menjaga penampilan tanaman agar tetap menarik.

Mh Badrut Tamam

Mh Badrut Tamam

Lecturer
Science Communicator
Governing Board of Generasi Biologi Indonesia Foundation

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Arsip

Kategori

Kategori

Arsip

LAINNYA
x