Plakobranchus ocellatus dideskripsikan oleh van Hasselt pada tahun 1824 yang ditemukanya di perairan dangkal di Selat Sunda dekat Anyar, sebelah barat laut Pulau Jawa. Pemberian nama ocellatus merujuk dengan adanya pola bintik kuning yang ada pada sisi dorsal (Gambar 1).
Genus Plakobranchus ditandai denga ciri bentuknya dorsoventral (pipih), kepala datar, dan memiliki sepasang rhinophore (sungut). Mata kecil. Parapodia dapat dilipat pada permukaan tubuh di sisi dorsal, lamela parapodial mengandung cabang kelenjar pencernaan, tidak memiliki pembuluh dorsal. Anus di anterodorsal.
Setelah 192 tahun, akhirnya genus Plakobranchus kembali dideskripsikan setelah ditemukannya kerabat barunya di Papua, Indonesia. Spesies baru tersebut diberi nama ilmiah Plakobranchus papua yang dipublikasikan dalam jurnal ZooKeys pada tanggal 30 Mei 2016.
Karakter dari spesies sea slug baru tersebut yakni tubuh memanjang, pipih (dorsoventral) dengan parapodia, rinophore di sisi samping kepala dan dapat menggulung, dan sepasang mata yang saling berdekatan (Gambar 2).
Selain karakter morfologi, untuk membentuk pohon filogenetika dari spesies baru tersebut maka digunakan karakter molekular. Gen yang digunakan adalah gen mitokondria yakni COI (Cytochrome c oxidase subunit I) sebanyak 81 gen baik dari database GenBank dan sekuens DNA dari spesies baru tersebut. Kontruksi pohon filogenetika menggunakan Maksimum Likehood. Dari hasil konstruksi tersebut, spesies baru tersebut menunjukkan OTU (Operational Taxonomical Unit) yang berbeda dengan spesies Plakobranchus ocellatus (Gambar 3).
Referensi:
Meyers-Muñoz MA, van der Velde G, van der Meij SET, Stoffels BEMW, van Alen T, Tuti Y, Hoeksema BW (2016) The phylogenetic position of a new species of Plakobranchus from West Papua, Indonesia (Mollusca, Opisthobranchia, Sacoglossa). ZooKeys 594: 73–98. doi: 10.3897/zookeys.594.5954
Mh Badrut Tamam
Lecturer
Science Communicator
Governing Board of Generasi Biologi Indonesia Foundation
Tidak ada komentar