Arsip

Kategori

Ayam atau Telur Duluan? Biomineralisasi Jawabannya

Sudah berapa kali kita mendengar pertanyaan “ayam atau telur duluan?” yang terkadang pertanyaan tersebut sudah dianggap tidak memiliki jawaban. Namun dengan memahami proses terbentuknya telur secara fisiologis maupun biokimianya, maka jawaban mengenai pertanyaan ini dapat dibuktikan secara ilmiah.
Secara anatomi, ayam betina memiliki ovarium yang mampu menghasilkan telur yang bermuara di kloaka. Selama proses yang berada di saluran reproduksi inilah telur yang semula masih berupa yolk (kuning telur) dan selanjutnya akan dibungkus dengan cangkang. Proses pembentukan telur secara ringkas disajikan dalam tabel berikut:
Saluran reproduksi ayam betina
Komposisi utama cangkang telur ayam adalah kalsium karbonat. Proses pembentukan cangkang berada di bagian uterus atau rahim ayam betina. Berdasarkan penelitian biomineralisasi proses kristalisasi kalsium karbonat menjadi bahan penyusun cangkang telur dipengaruhi oleh protein Ovocleidin-17 (OC-17).
Ovocleidin-17 adalah protein yang ditemukan di bagian uterus yang berfungsi sebagai katalisator proses perubahan kalsium karbonat amorfik menjadi kalsium karbonat yang mengkristal. Kristalisasi kalsium karbonat tersebut tidak dapat dilakukan jika tidak ada protein tersebut.
Kesimpulan: Protein Ovocleidin-17 (OC-17) ditemukan di uterus ayam untuk pembentukan cangkang telur. Jika telur dahulu diciptakan, maka proses kristalisasi cangkang telur tidak memungkinkan karena tidak ada protein tersebut untuk proses pembentukan telur. Jadi ayam terlebih dahulu diciptakan.
Referensi:
Colin L. Freeman, John H. Harding, David Quigley, and P. Mark Rodger. Structural Control of Crystal Nuclei by an Eggshell Protein. Angew. Chem. 2010, 122, 5261–5263.
Mh Badrut Tamam
Lecturer Science Communicator Governing Board of Generasi Biologi Indonesia Foundation