Arsip

Kategori

Dormansi Biji (Benih) dan Penyebabnya

Dormansi adalah suatu keadaan pertumbuhan dan metabolisme yang terhenti yang disebabkan oleh kondisi lingkungan yang tidak baik atau oleh faktor dari dalam tumbuhan itu sendiri. Penyebab dormansi antara lain tidak ada proses imbibisi (masuknya air ke biji), respirasi terhambat, pergerakan cadangan makanan terhambat, dan rendahnya lau metabolisme. Seringkali terdapat jaringan yang dormannya gagal tumbuh meskipun berada dalam kondisi yang ideal. 

Baca juga: Mekanisme Imbibisi dan Perkecambahan

Pada organ dorman, selain kenaikan kadar homon absisin juga terjadi perubahan lain, yaitu turunnya kadar air, transport antar sel terhambat, organela tertentu mereduksi dan metabolisme terlambat. Dormansi pada biji atau pada buah umumnya disebabkan oleh adanya kulit keras yang permeabel untuk air dan udara, serta memberikan hambatan mekanik yang menghalangi embrio untuk tumbuh. Untuk mrngatasi dormansi ini diperlukan perlakuan terhadap kulit biji atau kulit buah itu, misalnya digosok atu diberi perlakuan kimia. 
Selain kulit biji yang keras, dormansi pada biji juga dapat disebablan oleh belum siapnya embrio atau biji tersebut untuk memerlukan waktu tenggang antara proses pemasakan dengan proses perkecambahan (after-ripering). Sebagian besar biji memiliki waktu repening yang pendek atau bahkan tidak ada. Bahkan ada tumbuhan yang vivipar, artinya biji yang telah berkecambah sebelum lepas dari induk, misalnya biji pohon bakau.
Ada biji tertentu yang memerlukan cahaya agar berkecambah. Pada biji semacam ini selama air harus terkena cahaya. Percobaan menggunakan cahaya panjang gelombang 660 nm dan 760 nm menunjukkan bahwa fitokrom berperan pada perkecambahan biji yang memerlukan cahaya, yaitu untuk perkecambahan memerlukan Pfr dalam jumlah besar. Biji juga mengandung absisin dengan kadar tinggi.
Dormansi dapat terjadi dengan berbagai macam bentuk. Sebagian besar biji dorman untuk suatu periode waktu setelahnya keluar dari buah. Dormansi merupakan suatu mekanisme mempertahankan diri terhadap suhu yang rendah atu kekeringan suatu musim panas. Berkurangnya air pentimg untuk memulai proses dormansi dengan tujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dalam keadaan kondisi kering dan panas. Selain itu, berkurangnya mineral tertentu seperti nitrogen dapat mengakibatkan terjadinya dormansi pada beberapa tumbuhan.
Cara menghambat dormansi dapat dihilangkan dengan berbagai cara antara lain dengan melakukan pembekuan, memperpanjang perioda pendinginan, memberikan kelembaban yang tinggi, memperpanjang pendadahan pada keadaan tinggi, melakukan pemanasan intensif (dibakar), melalui proses gerakan peristaltik usus burung atau mamalia, diberi perlakuan secara mekanik (ampelas, dipecah), atau ditumbuhi jamur.
Apabila kondisi yang diperlukan untuk menghilangkan dorman ini berjalan, embrio akan mulai membuat giberelin dan sitokinin, yang diperlukan untuk mengungguli kerja penghambat pertumbuhan (inhibitor growth), sehingga pertumbuhan pun dapat dimulai. Ketika kondisi tersebut diberi perlakuan air, maka biji akan mulai berkecambah.
Mh Badrut Tamam
Lecturer Science Communicator Governing Board of Generasi Biologi Indonesia Foundation