Arsip

Kategori

Candida albicans

Macam-macam Jamur dalam Tubuh Manusia

Interaksi jamur/fungi dengan manusia sebagian besar bersifat patogen. Deacon (2006) membagi fungi patogen pada manusia menjadi lima berdasarkan jalur infeksi, penyakit yang disebabkan, dan sumber inokulum yang disajikan pada Tabel 1. Pada manusia juga terdapat fungi yang berfungsi sebagai mikroflora yang bersifat komensialisme namun di bawah kondisi tertentu fungsi tersebut dapat menyebabkan penyakit bahkan kematian.
Setidaknya kurang lebih 200 jenis fungi yang telah dikaitkan dengan penyakit pada manusia yang dikenal dengan mycoses. Bebarapa fungi memiliki sifat oportusnistik yang artinya fungi ini jarang menyerang manusia dalam kondisi sehat namun akan menyerang jika terdapat gangguan kesehatan. Beberapa kasus yang dapat menyebabkan fungi menjadi oportunistik adalah infeksi HIV AIDS, transplantasi organ, kemoterapi antikanker, bayi prematur, penggunaan kortikosteroid, pembedahan gastrointestinal, dan usia senja. Pada umunya fungi yang bersifat oportunistik adalah Candida spp., Aspergillus spp., Cryptococcus neoformans, dan Pneumocystis jiroveci (Kavanagh, 2005).
  Tabel 1. Tipe fungi patogen pada manusia (Deacon, 2006).
Jalur infeksi
Fungi
Penyakit yang ditimbulkan
Distribusi di alam
Kulit
Trichophyton (22 jenis)
Microsporum (19 jenis)
Dermatomycosis:
ringworm, tinea,
kaki atlet, dll.
Jaringan yang memiliki keratin, manusia, dan hewan peliharaan
Mukosa
Candida albicans
Candidosis: sariawan,
vulvovaginitis, stomatitis
Membran mukosa
Paru-paru
Aspergillus fumigatus
Blastomyces dermatitidis
Coccidioides immitis
Cryptococcus neoformans
Histoplasma capsulatum
Aspergillosis: menyebabkan sistemik pada paru-paru
Blastomycosis: paru-paru, luka kulit, tulang, otak
Coccidioidomycosis:
Paru-paru, sistemik
Cryptococcosis: paru-paru,otak, meninges
Histoplasmosis pada paru-paru
Saprotrofik di tanah dan material organik
Saprotrofik
Saprotrofik di tanah
Kotoran burung dan vegetasi pohon Eucalyptus
Kotoran burung dan kelelawar
Luka
Paracoccidioides brasiliensis
Mycoses pada lapisan sub-kutan:
chromomycosis,
sporotrichosis, dll
Saprotrofik di tanah dan sisa-sisa tanaman
Paru-paru
Jenis Pneumocystis
Pneumonia virulen
Manusia dan mamalian yang lain
Fungi oportunistik yang sering mengganggu kesehatan manusia adalah Candida spp. Fungi ini termasuk jenis yeast dengan berbagai bentuk seperti oval, elips, silinder uniselular maupun biselular dengan ukuran mulai dari 3 hingga 5 μm yang dilengkapi dengan dua lapis dinding sel. Fungi ini dapat berkembang membentuk hifa atau percabangan pseudohifa (Gambar 1).  Secara keseluruhan fungi ini diperkirakan ada 200 jenis namun beberapa diantaranya patogen pada manusia seperti Candida albicans, C. glabrata, C. parapsilosis, C. tropicalis, C. dubliniensis, C. krusei, C. guilliermondii, C. lusitaniae, C. kefyr, C. norvegensis, C. famata, C. inconspicua, C. tropicalis, C. lipolytica, dan C. Norvegensis (Kavanagh, 2005; López-Martínez, 2010).
Gambar 1. Fotomikrograf pseudohifa, perbesaran 400Í (López-Martínez, 2010).
Candida spp. pada wanita sering menginfeksi vagina dengan berbagai macam gejala seperti keputihan, erythema, pruritus, edema, nyeri, dan pendarahan pada vagina. Pada umumnya faktor oportunistik yang ditimbulkan berasal dari berbagai faktor seperti kehamilan, malnutrisi, anemia, diabetes, terapi antibiotik, dan kontrasepsi oral. Sedangkan penyakit yang ditimbulkan oleh Candida spp. selain pada organ vagina wanita juga dapat menyerang pada anggota tubuh yang dapat menyebabkan infeksi kutaneus, sariawan, iritasi, dan edema (López-Martínez et al., 1984).
Mh Badrut Tamam
Lecturer Science Communicator Governing Board of Generasi Biologi Indonesia Foundation