Arsip

Kategori

Penyakit, Kelainan dan Gangguan Sistem Ekskresi Manusia Beserta Gambarnya

 penyakit pada sistem ekskresi dan cara pencegahannya
Sistem Ekskresi pada manusia terdiri dari empat organ, yakni ginjal, kulit, hati / liver, dan paru-paru. Organ-organ tersebut mengeluarkan zat sisa metabolisme yang berbeda-beda. Alat ekskresi berfungsi untuk menjaga homeostatis (keseimbangan) tubuh dengan cara osmoregulasi. Jika organ-organ ekskresi tersebut mengalami kelainan, penyakit, atau gangguan, maka akan mengganggu proses osmoregulasi di dalam tubuh. Berikut adalah uraian mengenai Penyakit, Kelainan dan Gangguan pada Sistem Ekskresi pada Manusia.

1. Kelainan / Gangguan pada Ginjal

Ginjal manusia merupakan organ utama dalam sistemekskresi. Jika ada gangguan pada ginjal, maka akan menggangu sistem ekskresi. Luka berat, kehilangan banyak darah, keracunan zat-zat tertentu, serta penyakit tertentu yang dapat menyebabkan terganggunya fungsi ginjal, terutama dapat menyebabkan gangguan dalam proses pembentukan urin. Beberapa kelainan atau gangguan pada sistem ekskresi ginjal antara lain sebagai berikut:
a. Gagal ginjal dan uremia 
Kegagalan fungsi ginjal yang akut dapat mengakibatkan nefritis, perdarahan, dan fungsi ginjal terhenti secara tiba- tiba. Gejala yang umum adalah tidak terjadinya proses pembentukan urin yang disebut anuria. Gejala ini berbahaya karena dapat menimbulkan uremia. Uremia adalah terbawanya urin ke dalam aliran darah yang disebabkan adanya kebocoran pada salah satu saluran dalam nefron. Akibat dari keadaan tersebut, penyerapan air oleh darah akan terganggu, sehingga terjadi penimbunan air pada kaki dan timbul bengkak (edema), demikian pula pada organ tubuh yang lain. 
b. Nefritis 
Nefritis adalah peradangan (inflamasi) pada nefron yang disebabkab oleh infeksi bakteri Streptococcus yang masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan. Dari saluran pernapasan, bakteri terbawa oleh darah ke ginjal. Peradangan pada ginjal tersebut menyebabkan protein yang masuk bersama urin primer tidak dapat disaring (filtrasi) sehingga dapat mengakibatkan urin primer ikut keluar bersama urin. Nefritis kronis pada umumnya terjadi pada orang lanjut usia dengan ditandai memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi), pengerasan pembuluh darah dalam ginjal, dan rusaknya glomerulus atau tubulus. 
c. Diabetes insipidus 
Diabetes insipidus adalah suatu kondisi penyakit yang diakibatkan oleh kelenjar hipofisis yang gagal mensekresikan hormon antidiuretik. Sebagai akibatknya, terjadinya ekskresi urin meningkat. Normalnya urin yang diekskresikan berjumlah antara 4-6 liter tiap hari, namun pada penderita ini dapat mencapai 12-15 liter tiap hari, tergantung dari volume air yang diminum. Penderita diabetes insipidus umumnya mengalami dehidrasi dan pengeluaran elektrolit dari cairan tubuh. Namun, kecenderungan ini dapat diimbangi oleh keinginan untuk minum dan makan makanan yang lebih banyak mengandung garam. Penyakit ini umumnya disebabkan oleh tumor di elenjar hipotalamus atau hipofisis sehingga dapat mengakibatkan kerusakan di bagian hipotalamus yang mengatur sekresi hormon antidiuretik.
d. Diabetes melitus 
Diabetes melitus atau dikenal dengan kencing manis, yaitu terdapatnya glukosa dalam urin (Glukosuria) yang disebabkan menurunnya hormon insulin yang dihasilkan oleh pankreas. Menurunnya hormon insulin menyebabkan terganggunya proses perombakan glikogen menjadi glukosa dan reabsorpsi glukosa dalam glomerulus. 
e. Albuminaria 
Albuminuria adalah terdapatnya molekul albumin dan protein lain di dalam urin. Penyebab albuminaria yakni akibat adanya kerusakan pada alat filtrasi dalam ginjal sehingga protein dapat lolos selama proses filtrasi. 
f. Kencing batu 
Kencing batu atau batu ginjal, yaitu terbentuknya butiran-butiran dari senyawa kalsium dan penimbunan asam urat, sehingga dapat menyebabkan terbentuknya CaCO3 (kalsium karbonat) pada ginjal atau saluran urin yang dapat mengakibatkan kesulitan buang air kecil. Kencing batu dapat disebabkan oleh faktor hormon (yang dihasilkan kelenjar anak gondok paratiroid) serta disebebkan oleh kurangnya minum atau sering menahan buang air kecil.

2. Gangguan / Kelainan pada Hati (Liver)

a. Hepatitis
Penyakit pada sistem ekskresi hati salah satunya adalah hepatitis yang disebabkan oleh virus. Terdapat beberapa macam hepatitis antara lain Hepatitis A, B, C, D, E, dan Hepatitis autoimun. Gejala utama dari penyakit ini adalah terjadinya peradangan pada liver.
b. Sirosis
Sirosis adalah penyakit liver yang berupa matinya jaringan sehigga terjadi kerusakan. Penyebabnya bisa disebabkan oleh hepatitis dan zat berbahaya seperti alkohol.

3. Gangguan / Kelainan pada Kulit

a. Kanker kulit
b. Eksim
c. Kutil
d. Jerawat
e. Panu
f. Kurap 
g. Kudis
h. Frambusia

4. Gangguan / Kelainan pada Paru-paru

a. Pneumonia
b. Bronkitis
c. Tuberkulosis (TBC)
d. Asma
e. Emfisema
f. Pneumotoraks
g. Efusi Pleura
Mh Badrut Tamam
Lecturer Science Communicator Governing Board of Generasi Biologi Indonesia Foundation