Klasifikasi 35 Filum dalam Kingdom Animalia (Hewan)
waktu baca 15 menit
Senin, 10 Jul 2017 04:07 0 4735 Mh Badrut Tamam
Pengertian dari kingdom animalia (hewan) adalah kelompok taksa yang memiliki ciri khusus dibandingkan dengan kingdom yang lain. Ciri-ciri kingdom animalia (hewan) antara lain bersifat multiseluler, eukariotik, heterotrof, sel tidak memiliki dinding sel, dan sebagian besar kingdom animalia bereproduksi secara seksual. Hewan juga memiliki ciri yang sebagian besar anggotanya memperoleh nutrisinya dengan cara menelan (ingestion).
Perkembangan hewan dimulai ketika sel telur dan sel sperma terjadi pembuahan membentuk zigot diploid, kemudian membelah menjadi tahapan berikutnya yakni blastula dan gastrula. Berdasarkan perkembangan tersebut, terdapat lapisan jaringan embrionik yang akan berkembang menjadi bagian tubuh saat dewasa. Berdasarkan pohon filogenetik hewan, terdapat ciri khusus yang menggambarkan pola radiasi berdasarkan adanya jaringan sejati, simetri tubuh, rongga tubuh (selom), dan lapisan mesoderm. Ciri-ciri utama bangun tubuh tersebut juga menjadi dasar klasifikasi pada animalia.
Pengetahuan mengenai kingdom animalia di Indonesia hanya terbatas pada 9 filum animalia saja. Penggolongannya pun masih terbatas pada kingdom animalia vertebrata dan invertebrata. Berdasarkan data anatomis, embriologis dan molekuler, klasifikasi kingdom animalia dikelompokkan menjadi 35 filum. Berikut adalah urutan filum animalia lengkap dan contoh hewannya berdasarkan abjad:
Pengertian filum Acanthocephala berasal dari kata akanthos = tanduk, cephal = kepala. Filum ini merupakan cacing parasit pada beberapa invertebrata, ikan, burung, dan mamalia. Ciri-ciri filum Acanthocephala adalah rongga tubuh (selom) dilapisi oleh mesoderm, prostotoma, memiliki probosis berduri untuk menembus inangnya.
Probosis berduri dari Filum Acanthocephala. Credit: Omar et al, 2014
Pengertian filum Annelida berasal dari kata Annelus = cincin kecil. Filum Annelida adalah cacing beruas (segmen) yang mirip dengan cincin yang menyatu. Ciri-ciri filum annelida yakni rongga tubuh (selom) dilapisi oleh mesoderm, prostotoma, simetri bilateral, triploblastik, selom dibatasi oleh septa, memiliki parapodia untuk bergerak.
Jumlah spesies yang diketahui = lebih dari 17.000 spesies
Contoh: Cacing tanah (Lumbricus terrestris), Lintah (Hirudo medicinalis)
3. Filum Arthropoda
Pengertian filum Arthropoda berasal dari kata arthron = sendi, podos = kaki. Filum Arthropoda adalah takson yang paling banyak diantara total semua kingdom animalia (80%). Ciri-ciri filum Arthropoda yakni tubuh beruas-ruas, memiliki eksoskeleton yang tersusun dari kitin, tungkai bersendi, rongga tubuh (selom) dilapisi oleh mesoderm, prostotoma, simetri bilateral, triploblastik.
Jumlah spesies yang diketahui = lebih dari 1.214.295 spesies
Contoh: Aedes aegypti
4. Filum Brachiopoda
Pengertian filum Brachiopoda berasal dari kata brachio = lengan, podos = kaki. Kelompok hewan ini merupakan satu kesatuan tubuhnya difungsikan sebagai kaki dan sekaligus sebagai lengan. Filum ini juga dijuluki “kerang lentera” karena bentuknya mirip lampu. Ciri-ciri filum Brachiopoda adalah memiliki dua cangkang mirip Bivalvia/Pelecypoda pada filum moluska, namun perbedaannya yakni cangkang pada Brachiopoda memiliki ukuran tidak sama serta cangkang pada bagian belakang memiliki engsel sementara pada depan dapat dibuka untuk memperoleh makananan atau dapat tertutup untuk perlindungan.
Lingula anatina
Jumlah spesies yang diketahui = sekitar 443 spesies
Contoh: Lingula anatina
5. Filum Bryozoa
Pengertian filum Bryozoa berasal dari kata bryos = lumut, zoon = hewan. Filum bryozoa adalah kelompok hewan yang dijuluki sebagai hewan lumut hal ini dikarenakan struktur tubuh bryozoa bentuknya menyerupai lumut. Ciri-ciri filum bryozoa adalah memiliki rongga tubuh (selom) dilapisi oleh mesoderm, prostotoma, triploblastik, berkoloni dan sesil. Tiap hewan/individu disebut zooid yang hidup bebas di laut dangkal yang kemudian berkoloni. Setiap individu dibungkus oleh zooecium yakni selubung yang tersusun dari kitin atau tertutup oleh lapisan tebal kalsium karbonat yang ditutupi oleh kitin. Tubuhnya memiliki kerangka dengan berbagai macam bentuk seperti renda, ranting bercabang, pipih, atau berupa gundukan batu.
Filum Bryozoa
Jumlah spesies yang diketahui = sekitar 5.486 spesies
Contoh: Malakosaria sinclarii, Smittina anecdota
6. Filum Cephalorhyncha
Pengertian filum Cephalorhyncha berasal dari kata cephal = kepala, rhyncho = moncong. Hewan ini memiliki moncong berduri yang bisa dimasukkan ke dalam untuk mengumpulkan makanan dengan menggunakan duri. Ciri-ciri filum Cephalorhyncha adalah rongga tubuh antara saluran pencernaan dan dinding tubuh tidak sepenuhnya dilapisi oleh mesoderm (pseudoselomata), kutikula tersusun dari kitin, memiliki probosis / moncong dengan duri semu yang tersembunyi, filter ekskretoris (protonephridium), sistem saraf pusat terdiri dari cincin saraf yang terletak tersembunyi di dasar mulut kerucut.
Filum Cephaloryncha. mc= mouth cone. Bar: 100 μm (Dolores et al., 2000)
Pengertian filum Chaetognatha berasal dari kata chaeta = seta/bulu, gnathos = rahang. Filum ini sebagian besar berupa bentik. Ciri-ciri filum Chaetognatha adalah memiliki rahang berbulu/seta, sebgian besar anggota filum ini memiliki tubuh transparan, rongga tubuh (selom) dilapisi oleh mesoderm, prostotoma, tubuh tersusun atas kepala, tubuh, dan ekor yang ditutupi oleh kutikula berupa kitin, terdapat duri melengkung di sisi kepala yang digunakan untuk berburu.
Pengertian filum Chordata berasal dari kata chord = tali. Secara harfiah, tali (chord) yang dimaksud adalah sistem saraf pusat yang memanjang. Ciri-ciri filum Chordata adalah memiliki notochord, tali saraf di bagian dorsal memiliki rongga, celah faring, endostyle (alur bersilia di dinding ventral faring), dan ekor post-anal, tubuh simetri bilateral.
Jumlah spesies yang diketahui = sekitar lebih dari 100.000 spesies
Contoh: Homo sapiens, Macaca fasicularis
9. Filum Cnidaria
Pengertian filum Cnidaria berasal dari kata cnida = jelatang. Secara harfiah, jelatang adalah tumbuhan yang daunnya menyebabkan rasa gatal yang mana kelompok filum ini memiliki “sel penyegat” yang menyebabkan rasa gatal jika tersentuh kulit. Ciri-ciri filum Cninadria adalah memiliki simetri radial, tubuh terdiri dari kantong dan rongga, memiliki dua fase hidup yakni polip dan medusa, memiliki sel knidosit / sel penyengat.
Jumlah spesies yang diketahui = sekitar lebih dari 10.000 spesies
Contoh: Ubur-ubur (Aurelia aurita)
10. Filum Ctenophora
Pengertian filum Ctenophore berasal dari kata ktenis = sisir, pherō = membawa. Filum ini disebut juga ubur-ubur sisir. Ciri-ciri filum ctenophora adalah memiliki fitur “sisir” (silia) berjumlah 8 baris, memiliki sel perekat untuk menangkap mangsa, dinding tubuh terdiri dari mesoderma dan endoderma, simetri radial, sebagian besar filum ini mempu memancarkan cahaya sendiri (bioluminesensi).
Mnemiopsis leidyi
Jumlah spesies yang diketahui = sekitar 100 spesies
Contoh: Mnemiopsis leidyi
11. Filum Cycliophora
Pengertian filum Cycliophora berasal dari kata kyklos = roda phoro = pembawa. Ciri-ciri filum Cycliophora adalah memiliki tubuh seperti kantung, ukuran kurang dari 0,5 mm, memiliki mulut sirkular mirip roda yang dikelilingi dengan silia, sering ditemukan menempel pada lobster.
Symbion pandora
Jumlah spesies yang diketahui = hanya ada 2 spesies Contoh: Symbion americanus, Symbion pandora
Pengertian filum Dicyemida berasal dari kata di = dua, kyēma = embrio. Ciri-ciri filum Dicyemida adalah memiliki rentang ukuran 0,5 – 7 mm, terdapat dua bentuk larva yakni nematogen dan rhombogen, parasit pada Cephalopoda (Moluska).
Jumlah spesies yang diketahui = 122 spesies Contoh: Dicyema acciaccatum
13. Filum Echinodermata
Pengertian filum Echinodermata berasal dari bahasa Yunani yakni kata echinos = duri, derma = kulit. Ciri-ciri filum echinodermata adalah memiliki simetri radial ketika sudah dewasa dan simteri bilateral saat masih larva, bagian internal dan eksternal hewan tersebut menjalar dari tengah/pusat dan sering kali berbentuk lima jari, kulit tipis menutupi eksoskeleton yang tersusun dari lempengan keras, sebagian besar tubuh filum ini memiliki tubuh kasar akibat adanya tonjolan kerangka dan duri, memiliki sistem pembuluh air (water vascular system),
Jumlah spesies yang diketahui = sekitar 7.500 spesies Contoh: Asterias sp. (bintang laut), Ophiothrix sp. (bintang ular)
14. Filum Echiura
Pengertian filum Echiura berasal dari Bahasa Latin yakni kata ekhis = ular sendok, oura = ekor. Hewan ini disebut juga dengan cacing sendok yang sebelumnya masuk dalam filum Annelida, namun tidak memiliki segementasi. Ciri-ciri filum Echiura adalah secara umum memiliki bentuk tubuh silinder dengan dua bagian daerah yang agak membesar di bagian anterior dan posterior, memiliki probosis yang melebar seperti sendok, memiliki setae yang sedikit dibandingkan dengan Annnelida,
Urechis unicinctus
Jumlah spesies yang diketahui = sekitar 179 spesies Contoh: Urechis unicinctus
15. Filum Entoprocta
Pengertian filum Entoprocta berasal dari kata ento = di dalam, prōkta = anus. Hewan tersebut bermakna “anus di dalam” karena memiliki anus di dalam cincin silianya. Filum ini disebut juga “cacing piala”. Ciri-ciri filum Entoprocta adalah bersifat sesil, ukuran 0,1 – 7 mm, memiliki anus yang terletak di dalam tubuh, saat dewasa memilki bentuk tubuh seperti piala, tentakel tidak berongga, tidak memiliki selom, memiliki silia dengan bentuk sepeti mahkota untuk mencipatkan arus ketika mencari makan.
Anatomi Filum Entoprocta
Jumlah spesies yang diketahui = sekitar 171 spesies Contoh: Barentsia aggregata, Loxosoma agile, Pedicellina cernua
16. Filum Gastrotricha
Pengertian filum Gastrotricha berasal dari kata gaster = perut, thrix = rambut. Ciri-ciri filum Gastrotricha adalah dengan bentuk seperti cacing mikroskopis dengan ukuran 0,06 – 3 mm, pseudoselomata, simetri bilateral, tubuh memiliki bentuk seperti bowling, bagian vental berbentuk pipih, kulit memiliki kutikula, memiliki rambut yang tersebar di tubuhnya, bagian anterior meruncing seperti anak panah.
(A) Dactylopodola australiensis; (B) Pseudostomella sp.; (C) Halichaetonotus sp.; (D) Halichaetonotus sp.; (E) Heteroxenotrichula squamosa; (F) Xenotrichula sp. Credit M. Antonio T. et al, 2011
Jumlah spesies yang diketahui = 831 spesies Contoh: Dactylopodola australiensis, Pseudostomella sp.
17. Filum Gnathostomulida
Pengertian filum Gnathostomulida berasal dari kata gnathos = rahang, stoma = mulut. Ciri-ciri filum Gnathostomulida adalah memiliki panjang 0,5 – 1 mm; simetri bilateral; tubuh transparan; sistem saraf sederhana; tidak memiliki sistem respirasi dan sirkulasi; memiliki silia; posisi mulut di bagian ventral; mulut memiliki rahang.
Gnathostomula paradoxa
Jumlah spesies yang diketahui = 101 spesies Contoh: Gnathostomula paradoxa, Agnathiella nominata
18. Filum Hemichordata
Pengertian filum Hemichordata berasal dari kata hemi = separuh, chord = tali. Ciri-ciri filum Hemichordata adalah memiliki bentuk seperti cacing; bagian tubuh tersusu dari probosis, leher, dan badan; epidermis bersilia; memiliki celah faring; notochord berongga; sistem saraf teridiri saraf tubular pada dorsal dan saraf ventral dengan bentuk yang padat; sistem pencernaan sempurna; fertilisasi eksternal.
Balanoglossus sp.
Jumlah spesies yang diketahui = 139 spesies Contoh: Balanoglossus sp., Saccoglossus sp., Ptychodera sp.
19. Filum Loricifera
Pengertian filum Loricifera berasal dari kata lorica = korset, ferre = membawa. Hewan laut ini memiliki ukuran mikroskpis dengan sebutan “kepala sikat”. Ciri-ciri filum Loricifera adalah memilki ukuran 100 µm – 1 mm; tubuhnya dilindungi oleh cangkang eksternal; tidak memiliki sistem sirkulasi; simetri bilateral; memiliki rongga tubuh; tubuh terdiri dari kepala, leher dan badan; gonokoristik; memiliki otak dan saraf ganglia.
Filum Loricifera
Jumlah spesies yang diketahui = 22 spesies Contoh: Armorloricus elegans, Australoricus oculatus, Eoloricus deadwoodensis
20. Filum Micrognathozoa
Pengertian filum Mircrognathazoa berasal dari kata mikrós = kecil, gnáthos = rahang, zoa = hewan. Ciri-ciri filum Mircrognathazoa adalah termasuk hewan mikroskopis; memiliki rahang yang kompleks dengan 5 bagian yang terpisah; masing-masing struktur rahang dihubungkan oleh persendian dan otot; ukuran bagian rahang 4 μm hingga 14 μm; memiliki ganglion berukuran besar.
Limnognathia maerski
Jumlah spesies yang diketahui = 1 spesies Contoh: Limnognathia maerski
21. Filum Mollusca
Pengertian filum Mollusca berasal dari kata mollusk = lunak. Ciri-ciri filum Mollusca adalah bertubuh lunak; simetri bilateral; tidak memiliki ruas; simetri tubuh bilateral; kaki berotot; sebagian besar anggotanya ditutupi oleh cangkang yang terbuat dari kalsium karbonat; massa viseral berisi organ internal; tidak memiliki rongga tubuh; memiliki mantel.
Jumlah spesies yang diketahui = 48.786 spesies Contoh: Loligo sp. (cumi-cumi), Octopus sp. (gurita), Pinctada margaritifera (kerang mutiara)
22. Filum Myxozoa
Pengertian filum Myxozoa berasal dari kata myxa = lendir, zoon = hewan. Kelompok hewan ini taksonominya belum stabil karena sebelumnya masuk dalam kingdom cnidaria, namun setelah dianalisis secara molekuler maka dipisahkan dalam filum tersendiri. Ciri-ciri filum Myxozoa adalah bersifat parasit intraseluler; siklus hidupnya terdapat spora; tidak memiliki sistem sirkulasi.
Myxobolus cerebralis
Jumlah spesies yang diketahui = 245 spesies Contoh: Buddenbrockia plumatellae, Tetracapsuloides bryosalmonae, Myxobolus cerebralis
23. Filum Nematoda
Pengertian filum Nematoda berasal dari kata nematos = benang, oidos = seperti. Filum ini disebut juga cacing gilig. Ciri-ciri filum Nematoda adalah tidak memiliki sistem sirkulasi; bentuk tubuh gilik /silindris dan panjang dengan ujung meruncing; simetri bilateral; tidak bersegemen; tertutup oleh kutikula transparan.
Jumlah spesies yang diketahui = 3.455 spesies Contoh: Ascaris lumbricoides (cacing gelang), Enterobius vermicularis (cacing kremi).
24. Filum Nematomorpha
Pengertian filum Nematomorpha berasal dari kata nematos = benang, morphe = bentuk. Hewan ini disebut juga cacing rambut. Bentuknya mirip nematoda namun lebih panjang. Ciri-ciri filum Nematomorpha adalah tubuh ditutupi kutikula; memiliki otot longitudinal; tidak memiliki silia; panjang bisa mencapai 2 meter; tidak memiliki sistem respirasi dan sirkulasi; fase larva bersifat parasit; fase dewasa sebagian besar hidup bebas di alam.
Paragordius tricuspidatus
Jumlah spesies yang diketahui = 361 spesies Contoh: Paragordius tricuspidatus
25. Filum Nemertea
Pengertian filum Nemertea berasal dari kata Nemertes = Nereid/ /Dewi Laut (mitologi Yunani). Ciri-ciri filum Nemertea adalah simetri bilateral; bentuk tubuh dorso-ventral; memiliki saluran pencernaan mulai dari mulut hingga anus; tidak memiliki rongga tubuh; memiliki sistem peredaran darah; memiliki sistem saraf dan otak yang berkembang baik; memiliki probosis yang dapat menjulur; reproduksi aseksual (fragmentasi) dan seksual (gonokoristik); sebagian besar bersifat predator dan karnivora.
Gorgonorhynchus sp.
Jumlah spesies yang diketahui = 1.372 spesies Contoh: Gorgonorhynchus albocinctus
26. Filum Onychophora
Pengertian filum Onychophora berasal dari kata onyches = cakar, pherein = membawa. Ciri-ciri filum Onychophora adalah simetri bilateral; bentuk seperti cacing; memiliki rongga tubuh dengan selom sejati; sistem saraf terdiri dari otak dan sepasang sumbu saraf di ventral; sebagian besar memiliki saluran pencernaan lurus; memiliki 14-34 pasang kaki yang tidak bersendi; memiliki organ ekskresi seperti kantung; sistem pernafasan berupa trakea dan spirakel; terestrial.
Oroperipatus sp.
Jumlah spesies yang diketahui = 167 spesies Contoh: Oroperipatus balzani , Epiperipatus barbadensis
27. Filum Orthonectida
Pengertian filum Orthonectida berasal dari kata orthos = lurus, nektos = berenang. Ciri-ciri filum Orthonectida adalah bersifat parasit; terdiri dari satu lapis sel yang bersilia; parasit; berenang bebang dalam tubuh inang; saat bereproduksi keluar dari tubuh inang.
Jumlah spesies yang diketahui = 25 spesies Contoh: Ciliocincta akkeshiensis, Rhopalura granosa
28. Filum Phoronida
Pengertian filum Phoronida berasal dari kata phoronis = karakter dalam mitologi Yunani. Ciri-ciri filum Phoronida adalah simetri bilateral; memiliki perut seperti huruf U; tubuh memiliki dua lapis sel; tubuh tersusun atas prosome, mesosome, metasome; sistem saraf menyebar; sistem peredaran tertutup; darah memiliki hemoglobin; habitat di laut.
Phoronipisis californica
Jumlah spesies yang diketahui = 19 spesies Contoh: Phoronipisis californica, Phoronis ovalis
29. Filum Placozoa
Pengertian filum Placozoa berasal dari kata plakos = datar, zoon = hewan. Ciri-ciri filum Placozoa adalah tidak memiliki simetri tubuh; tidak memiliki jaringan dan organ; tidak memiliki sistem saraf; tidak memiliki rongga tubuh; bentuk tubuh datar seperti cakram; tubuh tersusun atas dua lapis sel; habitat laut; hanya ada 1 spesies.
Fotograf Trichoplax adhaerens. Michael Eitel et al, 2013
Jumlah spesies yang diketahui = 1 spesies Contoh: Trichoplax adhaerens
30. Filum Platyhelminthes
Pengertian filum Platyhelminthes berasal dari kata platy = pipih, helminth = cacing. Ciri-ciri filum Platyhelminthes adalah simetri bilateral; memiliki 3 lapis jaringan; tidak memiliki rongga internal; memiliki mulut; tidak memiliki anus; alat ekskresi berupa protonefridium; secara umum bentuk tubuh dorsoventral (pipih); sistem saraf terdiri dari dua ganglia otak.
Jumlah spesies yang diketahui = 9.398 spesies Contoh: Planaria sp., Taenia solium (cacing pita)
31. Filum Porifera
Pengertian filum Porifera berasal dari kata porrus = lubang kecil, ferre = mengandung. Hewan ini disebut juga hewan spons. Ciri-ciri filum Porifera adalah memiliki pori-pori mikroskopis; tidak bersimetri; berupa jaringan sederhana; tidak memiliki organ; sesil; tidak memiliki sistem saraf; memiliki tahapan larva; memiliki rangka berupa spikula.
Jumlah spesies yang diketahui = 8.840 spesies Contoh: Eilhardia schulzei, Kuarrhaphis cretacea
32. Filum Rotifera
Pengertian filum Rotifera berasal dari kata rotifer = membawa kemudi. Ciri-ciri filum Rotifera adalah simetri bilateral; ukuran mikroskopis; memiliki lebih dari 2 lapis sel, jaringan, dan organ; pseudoselom; memiluki usus dan anus; tubuh bagian luar ditutupi oleh kitin; memiliki otak dan sepasang saraf; tidak memiliki sistem sirkulasi dan pernafasan; akuatik.
Variasi morfologi filum Rotifer
Jumlah spesies yang diketahui = 2.014 spesies Contoh: Adineta acuticornis, Habrotrocha acornis
33. Filum Sipuncula
Pengertian filum Sipuncula berasal dari kata siphunculus = tabung kecil. Ciri-ciri filum Sipuncula adalah simetri bilateral; tidak bersegmen; memiliki lebih dari dua lapis sel; memiliki rongga selom; posisi mulut di anterior dan tersembunyi; tubuh ditutupi oleh kutikula; otak sederhana; tidak memiliki organ sirkulasi dan pernafasan; hidup di laut.
Sipunculus novergicus
Jumlah spesies yang diketahui = 205 spesies Contoh: Siphonomecus multicinctus, Siphonosoma vastum, Sipunculus novergicus
34. Filum Tardigrada
Pengertian filum Tardigrada berasal dari kata tardigrades = bergerak lambat. Hewan ini juga dijuluki beruang air. Ciri-ciri filum Tardigrada adalah simetri bilateral; tubuh memiliki dua lapis sel; rongga tubuh sebagian berupa selom; badan memiliki 4 ruas; tidak memiliki sistem sirkulasi dan pernafasan; organ ekskresi masih primitif; akuatik.
Milnesium tardigradum (Schokraie E. et al, 2012)
Jumlah spesies yang diketahui = 1.021 spesies Contoh: Hypsibius dujardini, Milnesium tardigradum
35. Filum Xenacoelomorpha
Pengertian filum Xenacoelomorpha berasal dari kata xena = aneh, coelom = rongga, morphe = bentuk. Ciri-ciri filum Xenacoelomorpha adalah tidak memiliki sistem pencernaan sejati; tidak memiliki rongga tubuh; sistem saraf basiepidermal; organ sensor berupa statokist; memiliki silia.
Prosporus sp. (Marco C et al. 2102)
Jumlah spesies yang diketahui = 456 spesies Contoh: Proporus sp.
_____________________________
Penulis: Mh Badrut Tamam, M. Sc.
Daftar Pustaka
A.V. Adrianov and V.V. Malakhov. 1994. The phylogeny and classification of the phylum Cephalorhyncha. Zoosystematica Rossica, 3(2): 181–201
Dolores Gardonez, Fernando Pardos, and Jesus Benito. 1998. Cuticular Structures and Epidermal Glands of Echinoderes cantabricus and E. hispanicus (Kinorhyncha, Cyclorhagida) With Special Reference to Their Taxonomic Value. Journal of Morphology. 246:161–178.
Kristensen RM. 2002. An Introduction to Loricifera, Cycliophora, and Micrognathozoa. Integr Comp Biol. 42 (3): 641–51.
Marco Curini-Galletti, Tom Artois, Valentina Delogu, Willem H. De Smet, Diego Fontaneto, Ulf Jondelius, Francesca Leasi, Alejandro Martínez, Inga Meyer-Wachsmuth, Karin Sara Nilsson, Paolo Tongiorgi, Katrine Worsaae, M. Antonio Todaro. 2012. Patterns of Diversity in Soft-Bodied Meiofauna: Dispersal Ability and Body Size Matter. PLOS ONE.
M. Antonio Todaro, Matteo Dal Zotto, Sarah J. Bownes, Renzo Perissinotto – Todaro, M. A., Dal Zotto, M., Bownes, S. J., Perissinotto, R. (2011). First records of Gastrotricha from South Africa, with description of a new species of Halichaetonotus (Chaetonotida, Chaetonotidae). ZooKeys 142: 1–13.
Michael Eitel, Hans-Jürgen Osigus, Rob DeSalle, Bernd Schierwater. 2013. Global Diversity of the Placozoa. PLoS ONE 8 (4)
Michael A. Ruggiero, Dennis P. Gordon, Thomas M. Orrell, Nicolas Bailly, Thierry Bourgoin, Richard C. Brusca, Thomas Cavalier-Smith, Michael D. Guiry, Paul M. Kirk. 2015. A Higher Level Classification of All Living Organisms. PLOS ONE 10(6).
Omar Mohamed Amin, Richard Anderson Heckmann, and Nguyen Van Ha. 2014. Acanthocephalans from fishes and amphibians in Vietnam,with descriptions of five new species. Parasite (21) 53.
Schokraie E, Warnken U, Hotz-Wagenblatt A, Grohme MA, Hengherr S, et al. 2012. Comparative proteome analysis of Milnesium tardigradum in early embryonic state versus adults in active and anhydrobiotic state. PLoS ONE 7(9).
Zhang Z.-Q. 2011. Animal biodiversity: An outline of higher-level classification and survey of taxonomic richness. Zootaxa 3148: 1–237.
Penelusuran terkait: contoh hewan kingdom animalia, 9 filum invertebrata, pengertian filum, kingdom animalia vertebrata, jelaskan penyusun tubuh dan simetri tubuh filum coelenterata filum tumbuhan, ciri ciri filum, gambar filum porifera
Post Views:12,533
Mh Badrut Tamam
Lecturer
Science Communicator
Governing Board of Generasi Biologi Indonesia Foundation
Tidak ada komentar