Deskripsi dan Klasifikasi Anggrek Bulan Jawa

waktu baca 3 menit
Senin, 25 Sep 2017 09:06 0 2433 Mh Badrut Tamam
Salah satu spesies langka dari tumbuhan anggrek adalah Anggrek Bulan Jawa (Phalaenopsis javanica) atau dalam bahasa Inggris disebut Javan Moon Orchid. Penunjuk spesies Javanica berasal dari kata “Java” yang berarti “Pulau Jawa”. Ahli anggrek J. J.Smith mendeskripsikan anggrek ini untuk pertama kalinya pada tahun 1918 berdasarkan spesimen koleksi J. Schuller yang berasal dari Garut, Jawa Barat. 

Deskripsi Anggrek Jawa
Anggrek epifit, monopodial dengan batang sangat pendek dan tertutup oleh daun yang lebar. Daunnya bundar telur, berkilap, agak tipis dan agak berombak, berukuran panjang 20-25cm dan lebar 7-10 cm. Tangkai perbungaan hampir tegak, lebih pendek daripada daun dan memanjang ketika bunga muncul, kadang bercabang. Panjang tangkai bunga dan bakal buah mencapai 2 m. Bunga yang mekar satu atau dua bunga setiap saat.
Klasifikasi
_Kingdom: Plantae
__Ordo: Asparagales
___Famili: Orchidaceae
____Subfamili: Epidendroideae
_____Tribe: Vandeae
______Subtribe: Aeridinae
_______GenusPhalaenopsis
________SpesiesPhalaenopsis javanica
Habitat dan Ekologi
Tumbuh pada ketinggian tempat 700-1000 m dpl di hutan primer yang lembab dan basah. Pernah ditemukan di perkebunan kopi.
Distribusi Anggrek Bulan Jawa
Jenis anggrek endemik yang hanya dapat dijumpai di Jawa Barat. Cianjur Selatan dan Garut merupakan beberapa lokasi tumbuhnya anggrek tersebut.
Status Konservasi
Kritis/Critically Endangered (IUCN).
Belum terdaftar (CITES). 
Belum dilindungi (UU RI). 
Tindakan Pelestarian
Dibudidayakan oleh para penggemar anggrek dan telah ditanam di Kebun Raya Bogor.
Kegunaan dan Potensi
Anggrek ini mempunyai potensi sebagai induk silangan. Dimanfaatkan sebagai induk sejak tahun 1978 dan sampai awal awal tahun 1999, tidak kurang dari 74 silangan telah dibuat dari jenis ini baik sebagai tetua jantan maupun betina.
Pembudidayaan Anggrek Bulan Jawa
Anggrek epifit ini menyukai media tumbuh dengan aerasi yang baik, biasanya ditempelkan pada lempeng akar pakis. Telah dijumpai jenis yang berbunga putih. Warna kelopak dan mahkota yang berbercak coklat serta bibir bagian tengah ungu ternyata merupakan hasil persilangannya. Sifat ini dianggap menguntungkan untuk menghasilkan hibrida baru.
Catatan Tambahan:
Jenis anggrek ini sudah sangat sulit ditemukan dihabitat asalnya. Meskipun demikian anggrek yang dinyatakan endemik Jawa Barat ini, ternyata masih dapat dijumpai di alam walaupun sudah sangat langka keberadaannya. Sejak ditemukan sebelum tahun 1914, pengambilan dari habitatnya yang sangat terbatas itu terus dilakukan tetapi pada tahun 1974 dilaporkan telah ditemukan kembali. 
Glosarium:
Monopodial = tumbuhan yang ujung tunasnya kuat atau kokoh dan membentuk batang tunggal, atau tanaman yang terus-menerus tumbuh tegak dari tahun ke tahun, contohnya anggrek marga vanda. 
Daftar Acuan:
  • Mogea, J. P., D. Gandawidjaja, H. Wiriadinata, R. E. Nasution & Irawati. 2001. Tumbuhan Langka Indonesia. LIPI, Bogor : xiv + 86 hlm.
  • Puspitaningtyas, D. M., S. Mursidawati, Sutrisno & J. Asikin. 2003. Anggrek Alam di Kawasan  Konservasi Pulau Jawa. LIPI, Bogor : x + 168 hlm.

Credit Gambar: 

https://commons.wikimedia.org/wiki/Phalaenopsis_javanica#/media/File:Phalaenopsis_javanica_Orchi_246.jpg
Mh Badrut Tamam

Mh Badrut Tamam

Lecturer
Science Communicator
Governing Board of Generasi Biologi Indonesia Foundation

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Arsip

Kategori

Kategori

Arsip

LAINNYA
x