Tanaman Di Sekitar Rumah Ini Bisa Menjadi “Markas Rahasia” Nyamuk Berbahaya

3 minutes reading
Wednesday, 18 Oct 2023 17:24 1 1068 Tiara Wulandari

Pada sore hari yang teduh kamu sedang bersantai di teras rumah, kumpulan nyamuk menyerangmu secara mendadak. Atau saat sedang berjalan santai di hutan kota di pagi hari, kakimu menjadi sasaran empuk nyamuk-nyamuk betina yang haus darah. Kenapa bisa ya? Tidak ada genangan air yang terlihat, dari mana munculnya nyamuk-nyamuk tersebut?

Perlu diketahui dahulu, nyamuk mengalami metamorfosis sempurna dalam perkembangan siklus hidupnya. Fase telur nyamuk akan ditemui di sumber genangan air, dari genangan air di tutup botol, di selokan yang tersumbat, hingga di area mangrove. Telur yang menetas di air akan berkembang menjadi larva atau biasa dikenal dengan jentik dalam durasi waktu 5-14 hari, lalu berkembang menjadi pupa dalam kisaran watu 24 hingga 48 jam. Nyamuk dewasa akan muncul dan meninggalkan daerah perairan, berterbangan mencari sumber makanan, berkembangbiak, dan mencari sumber darah (blood feeding) bagi nyamuk betina.

Peran air sangat penting bagi tumbuh kembang nyamuk, dari setetes air hingga genangan yang luas. Tapi tanpa kita sadari, ada sumber alami yang menjadi sarang bertelur dan berkembangnya jentik nyamuk. Tumbuhan berperan penting dalam kehidupan hewan, khususnya serangga. Beberapa jenis tumbuhan memiliki struktur rongga atau cekungan yang mampu menampung air yang biasa disebut dengan fitotelmata (phytotelmata), yang tanpa disadari menjadi habitat alami beberapa spesies nyamuk termasuk jenis Aedes albopictus.

1. Tanaman Bromelia

Bromelia merupakan tumbuhan dalam keluarga Bromeliaceae yang terdiri atas sekitar 3000 spesies dan ratusan hingga ribuan hibrida. Ciri menonjol dari tumbuhan ini adalah daun-daunnya yang tumbuh saling menumpuk dan membentuk ketiak tanaman. Jika terdapat genangan air di celah ketiak daunnya, bisa kamu periksa apakah ada jentik nyamuk yang berkembang di sana. Umumnya spesies Aedes albopictus yang memanfaatkan ketiak daun Bromelia untuk sarang bertelur dan berkembang.

2. Tanaman Talas Hias dan Aglonema

Tanaman Aglonema yang biasa kita kenal dengan tanaman sri rejeki, masih bernaung di satu famili dengan talas hias (Alocasia, Colocasia, dan Xanthosoma) di Suku Araceae, biasa dikenali sebagai tanaman herba atau perdu, berumbi dan bunganya memiliki pelindung (seludang/spatha). Beberapa spesies tanaman dari Araceae memiliki daun lebar dan batang berongga. Dalam rongga ini, air biasa menggenang tanpa kita ketahui dan menjadi sarang rahasia nyamuk Aedes albopictus dan Aedes aegypti untuk bertelur.

3. Tanaman Bambu

Tanaman bambu termasuk dalam suku Poaceae, berciri khusus batang beruas dan berongga, tumbuh dalam bentuk rumpun, dan tajuknya rimbun. Rongga pada batang ini berpotensi sekali menjadi sumber genangan air rahasia yang kemudian dimanfaatkan nyamuk menjadi sarang berkembang biak. Beberapa spesies nyamuk yang ditemukan dan diidentifikasi dari tunggul bambu dan ruas bambu tercatat dalam penelitian Tahun 2007 antara lain: Aedes (Stegomyia) albolineatus, Orthopodomyia albipes, Heizmannia (Heizmannia) communis, Uranotaenia (Pseudoficalbia) bimaculata Tripteroides (Rachionotomya) aranoides, Toxorhynchites kemp, Aedes (Finlaya) sp., Tripteroides (Tripteroides) sp. dan Armigeres (Leicester) sp.

Tiara Wulandari

Tiara Wulandari

Hi, saya Tiara! Lulusan Biologi dengan konsentrasi bidang biodiversitas dan ekologi. Saat ini bekerja sebagai Biologist untuk Research and Development pengendalian nyamuk/mosquito control

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

    icha
    1 year ago

    hai kenalin aku icha, aku suka banget sama biologi kebetulan aku juga guru biologi

    Reply

Arsip

Kategori

Kategori

Arsip

LAINNYA
x