Arsip

Kategori

Deskripsi dan Klasifikasi Kongkang Jangkrik (Hylarana nicobariensis)

Katak Kongkang Jangkrik (Hylarana nicobariensis) atau Cricket Frog memiliki etimologi nama yang diambil dari pulau pertama kali katak tersebut ditemukan yaitu Pulau Nicobar, India. Nama Kongkang Jangkrik atau Cricket Frog diberikan karena suara katak tersebut seperti suara jangkrik. Kongkang Jangkrik memiliki karakteristik berukuran kecil, moncong meruncing, tubuh ramping, kaki panjang dan web menutupi separuh jari kaki. Ukuran tubuh Kongkang Jangkrik berkisar 35-45 mm pada jantan dewasa dan 45-50 mm pada betina dewasa. Tekstur kulit Kongkang Jangkrik bergranular namun licin tanpa tanda tubercle dan terdapat lipatan dorso-lateral. Kongkang Jangkrik memiliki warna kulit selalu cerah sampai coklat gelap pada bagian punggung dan kaki, sedangkan bagian samping tubuh selalu berwarna gelap sampai hitam dari lore ke arah groin, serta pada bagian bibir berwarna putih (Iskandar 1998).    
Gambar Kongkang Jangkrik (Hylarana nicobariensis)

Klasifikasi

Kongkang Jangkrik memiliki status Least concern (LC) pada daftar IUCN. Klasifikasi Kongkang Jangkrik adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Amphibia
Ordo : Anura 
Famili : Ranidae
Genus : Hylarana
Spesies : Hylarana nicobariensis

Habitat dan Perilaku

Kongkang Jangkrik dapat ditemukan di pinggir hutan yang terganggu pada air yang mengalir atau pun tergenang, sekitar persawahan dan selokan pinggir jalan. Kongkang Jangkrik di Pulau Jawa dapat ditemukan sampai ketinggian 1500 m, namun tidak ditemukan di dekat laut (Iskandar 1998; Kurniati 2003). Jantan Kongkang Jangkrik memiliki suara yang parau, bahkan jantan paling sering terlihat namun tidak terlihat pada saat membentuk calling communities. Kongkang Jangkrik akan memangsa serangga dengan berbagai macam ukuran serta cukup aktif di siang hari (diurnal) dan malam hari (nocturnal) (Malkmus 2002). Kongkang Jangkrik dapat kawin sepanjang tahun dan kecebong berkembang di air yang dangkal (Inger & Stuebing 2005).

Distribusi 

Persebaran lokal Kongkang Jangkrik di Pulau Jawa terdapat di beberapa tempat yaitu: Ujung Kulon, Gunung Gede-Pangrango, Situ Gunung, Bogor dan Gunung Halimun-Salak. Selain di Pulau Jawa terdapat pula Kongkang Jangkrik seperti di Sumatra, Mentawai, Borneo dan Bali. Persebaran global Kongkang Jangkrik terdapat di Thailand, Myanmar, Pulau Palawan dan Pulau Nicobar sampai Malaysia (Islandar 1998; Kurniati 2003).
Mh Badrut Tamam
Lecturer Science Communicator Governing Board of Generasi Biologi Indonesia Foundation