Arsip

Kategori

Ptilocercus lowii. Credit: https://alchetron.com/

Deskripsi dan Klasifikasi Tupai Ekor Sikat

Nama Ilmiah: Ptilocercus lowii
Nama Inggris: Pen-tailed treeshrew

Morfologi Tupai Ekor Sikat (Ptilocercus lowii). Credit: https://alchetron.com/


Deskripsi
Panjang tubuh 130-140 mm, dan panjang ekor 160-190 mm. Tubuh bagian atas memiliki warna coklat abu-abu; bagian bawah abu-abu kekuningan. Mata berwarna hitan dan telinga relatif besar. Ekor panjang dan tidak berambut, kecuali pada bagian 2/5 ujung ekornya berbentuk seperti bulu sikat yang merupakan ciri khas dari tupai ini. “Ekor sikat” berwarna hitam, memudar menjadi putih di bagian distal.


Ekologi dan Habitat
Satu-satunya tupai nokturnal. Biasanya arboreal. Makanan utamanya adalah serangga dan artropoda lain. Tupai ini dapat ditemukan di hutan primer dan sekunder, perkebunan karet, dan di rumah-rumah di dekat tepi hutan.


Distribusi
Semenanjung Thailand dan Malaysia, Sumatra, Kalimantan utara dan pulau-pulau kecil di dekatnya

Klasifikasi
Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Scandentia
Famili: Ptilocercidae
Genus: Ptilocercus
Species: Ptilocercus lowii

Status Konservasi
IUCN = Least Concern (LC)
Appendix II

DNA Barcoding
Gen 16S ribosomal RNA
Accession Number: MK112020

Sitokrom B
Accession Number: MK111983, MK111982

Referensi:

  1. Francis, SM. Mammals of South-east Asia.
  2. Payne J et al. Panduan Lapangan: Mamalia di Kalimantan, Sabah, Sarawak & Brunei Darussalam.
  3. Philipps Q and Philipps K. Mammals of Borneo and their ecology.

Mh Badrut Tamam
Lecturer Science Communicator Governing Board of Generasi Biologi Indonesia Foundation