Arsip

Kategori

Endrokinologi

Endrokinologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sistem komunikasi dan transfer informasi pada sel makhluk hidup. Kajian ini juga mempelajari tentang hormon dan kelainan kelenjar. Adapaun manfaat sistem endokrin adalah:

  1. Mempertahankan keseimbangan internal
  2. Mendukung pertumbuhan sel
  3. Koordinasi dalam perkembangan
  4. Koordinasi dalam reproduksi
  5. Memfasilitasi respon terhadap rangsangan eksternal

Endrokin adalah istilah yang merujuk pada sekresi internal dari zat-zat yang aktif secara biologik. Endokrin berbeda dengan eksokrin. Eksokrin mensekresi cairan ke luar tubuh, sperti kelenjar keringat. Sementara endokrin menggunakan hormon untuk menyampaikan informasinya.
Hormon adalah suatu zat yang dihasilkan melalui aliran darah ke jaringan lain tempat hormon bekerja untuk mengatur fungsi jaringan target. Hormon bekerja pada sel target untuk menjaga sistem homeostatis.
Kelenjar endokrin mensintesis dan menyimpan hormon serta mempunyai sistem sensor dan sistem sinyal yang mengatur durasi dan kepentingan pelepasan hormon melalui umpan balik dari sel target.
Kerja hormon diperantarai oleh pengikatannya terhadap reseptor yang memiliki kemampuan untuk membedakan berbagai macam jenis hormon yang ada di seluruh tubuh. Hormon memiliki kemampuan laju degradasi mulai dari hitungan detik hinga jam, bahkan cenderung mempunyai efek yang lama.
Fungsi endokrin adalah untuk mengontrol proses yang terlibat dalam pergerakan dan keseimbangan fisiologis, termasuk semua jaringan atau kelenjar yang mensekresi hormon ke dalam darah. Sekresi hormon kebanyakan diatur oleh umpan balik negatif. Adapaun fungsi hormon adalah:
  1. Pertumbuhan dan Perkembangan: Tiroid, GH, Steroid, Kortisol.
  2. Reproduksi: Estrogen, Testosteron, FSH, LH,
  3. Homeostatis: Tiroid, kortisol.
  4. Perubahan lingkugan: Kortisol, Tiroid, Aldosteron.
Silahkan baca juga materi: Hormon dan Homeostatis

Organ Endokrin

Sistem endokrin adalah sistem kontrol tubuh yang mempengaruhi aktivitas metabolik suatu sel dengan molekul berupa hormon. Adapaun yang termasuk kelenjar penghasil hormon dalam sistem endokrin adalah kelenjar pituitari, tiroid, paratiroid, adrenal, pineal, dan timus. Kelenjar pankreas dan gonad menghasilkan hormon dan produk eksokrin. Hipotalamus mempunyai dua fungsi yakni neural dan pelepasan hormon. Jaringan dan organ lain yang menghasilkan hormon adalah sel lemak (adiposa), lambung, ginjal, dan jantung.

Rangsangan Sel ke Sel

Hormon endokrin bekerja tidak saja melalui sirkulasi darah tetapi dapat juga bekerja lokal di sekitar tempat hormon dilepaskan. Neurohormon dilepaskan melalui sinapsis dan berjalan memalui sirkulasi darah. Jika hormon bekerja lokal pada tempat sekitar sel yang menghasilkannya, maka disebut parakrin. Contohnya adalah hormon steroid dalam ovarium.

Hormon yang dilepaskan dan bekerja pada tempat sel yang menghasilkannya disebut autokrin. Contohnya adalah insulin yang dilepaskan oleh sel B pulau Langerhans yang dapat menghambat pelepasan insulin oleh sel yang sama.Sematara intrakrin bekerja di dalam sel yang menghasilkannya.

Sumber Rangsangan pada Sel Endokrin

Sel Endokrin dapat menerima rangsangan dari berbagai stimulan. Stimulan ini dapat berasal dari neuron, hormon, ion, atau nutrien organik. Perubahan dalam kondisi psikologis seperti stress, kecemasan maupun kehilangan dapat mempengaruhi sel saraf untuk berespon sehingga merangsang sekresi hormon. Kerusakan sel atau stress fisik dan makanan yang kita makan juga dapat mensekresi hormon untuk mempertahankan homeostatis.

Mh Badrut Tamam
Lecturer Science Communicator Governing Board of Generasi Biologi Indonesia Foundation