Filovirus (Filoviridae) merupakan salah satu keluarga virus yang memiliki material genetik berupa single-stranded RNA. Virus ini terbagi atas dua serotipe yaitu Ebola dan Marburg. Virion dari virus ini memiliki diameter sekitar 80 nm. Filovirus memiliki struktur berbentuk filamentous yang terselubungi oleh amplop (envelope) dan memiliki panjang genom sekitar 19 kb. Infeksi filovirus menghasilkan persentasi mortalitas 30 hingga 90% pada manusia. Infeksi filovirus menginisiasi terjadinya hemorrhagic fever, kerusakan hati, akumulasi cairan ekstraseluler, pendarahan internal, dan jika tidak tertolong dengan cepat dapat menyebabkan kematian saat 6 hingga 16 hari infeksi.
Gambar 1. Bentuk Filovirus. Pengamatan dilakukan pada mikroskop elektron dengan pewarnaan khusus
Filovirus memiliki berapa protein yang terdiri atas nucleoprotein (NP), glycoprotein (GP), large protein (L), viral protein (VP), dan non-structural protein (NS) (Gambar 2). NS ini fungsinya masih belum banyak diketahui. Beberapa hewan yang menjadi reservoir dari filovirus masih sangat misteri dan membutuhkan penelitian. Namun terdapat hewan-hewan seperti babi, primata, dan kelelawar diduga sebagai reservoir alami filovirus.
Gambar 2. Struktur 3D Ebolavirus (RCSB PDB).
Referensi
- Kuzmin IV, Schwarz TM, Ilinykh PA, Jordan I, Ksiazek TG, Sachidanandam R, Basler CF, & Bukreyev A (2017) Innate Immune Responses of Bat and Human Cells to Filoviruses: Commonalities and Distinctions. J. Virol. 91, 8, e02471-16.
- Messaoudi I, Amarasinghe GK, & Basler CF (2015) Filovirus pathogenesis and immune evasion: insights from Ebola virus and Marburg virus. Nat. Rev. Microbiol. 13, 11, 663–676.
- Yen BC, & Basler CF (2016) Effects of Filovirus Interferon Antagonists on Responses of Human Monocyte-Derived Dendritic Cells to RNA Virus Infection. J. Virol. 90, 10, 5108–5118.
Leave a Reply