5 Cicak Jenis Baru dari Sumatra

waktu baca 2 menit
Selasa, 31 Jan 2017 16:07 0 1202 Mh Badrut Tamam
Kekayaan biodiversitas Indonesia kembali mengungkapkan cicak jenis baru. Cicak yang ditemukan sebanyak lima jenis dan semuanya adalah genus Cnemaspis. Genus tersebut memiliki penyebaran yang luas secara geografi. Penemuan cicak sebelumnya terjadi pada tahun 2016 di Sulawesi yang kami tulis dengan judul “Cicak Jari Lengkung dari Sulawesi”. Cicak tersebut dari genus Cyrtodactylus. Sementara cicak dari genus Cnemaspis terakhir ditemukan di Lampung  pada tahun 2015 yang diulas dalam artikel “Penemuan Cicak Pupil Bulat di Lampung”.

Gambar 1.  Cicak jenis baru (A) Cnemaspis aceh; (B) Cnemaspis andalas;
(C) Cnemaspis minang; (D) Cnemaspis pagai; (E) Cnemaspis tapanuli. bar = 1 mm.

Penemuan cicak spesies baru ini dipublikasikan di Journal of Herpetology pada Januari 2017. Publikasi mengenai penemuan cicak tersebut menyebutkan bahwa kelima cicak jenis baru tersebut ditemukan di Nias, Siberut, Pagai, Enggano (Gambar 2). Spesies baru tersebut yakni Cnemaspis aceh, Cnemaspis andalas, Cnemaspis minang, Cnemaspis pagai, dan Cnemaspis tapanuli (Gambar 1).

Gambar 2. Lokasi penemuan cicak spesies baru di Sumatera.

Perbedaan cicak-cicak tersebut berdasarkan karakter morfologi. Penilaian skoring dari karakter cicak tersebut terdiri dari berbagai aspek morofologi seperti Supralabial, Infralabial, jumlah pori precloacal, panjang Brachium, Antebrachium, kepala, ekor, dan lainnya.

Cnemaspis pagai

Cnemaspis aceh

Penemuan tersebut tak lepas dari hasil kerja keras dari Djoko T. Iskandar beserta timnya yang mengeksplorasi wilayah Sumatra selama 3 dekade. Riset tersebut memberikan sumbangsih yang besar bagi perkembangan biodiversitas di Indonesia terutama dari genus Cnemaspis di Sumatra. 
Referensi:
Djoko T. Iskandar, Jimmy A. McGuire, and A. A. Thasun Amarasinghe. Description of Five New Day Geckos of Cnemaspis kandiana Group (Sauria: Gekkonidae) from Sumatra and Mentawai Archipelago, Indonesia. Journal of Herpetology, Vol. 51, No. 1, 142–153, 2017 
Mh Badrut Tamam

Mh Badrut Tamam

Lecturer
Science Communicator
Governing Board of Generasi Biologi Indonesia Foundation

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Arsip

Kategori

Kategori

Arsip

LAINNYA
x